Child Development Center di Jakarta

Untuk menjadi sebuah bangsa yang besar dan mampu bersaing dalam dunia global, sebuah negara memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk dapat mempertahankan kedaulatan bangsanya. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia global kemudian menuntut kecerdasan SDM dalam hal pengetahuan dan w...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Rachell Christine, Josephine (Author), Hardiman , Gagoek (Author), Bagus Pribadi, Septana (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:http://eprints.undip.ac.id/46031/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 03826 am a22002893u 4500
001 repository_undip_46031_
042 |a dc 
100 1 0 |a Rachell Christine, Josephine   |e author 
700 1 0 |a Hardiman , Gagoek   |e author 
700 1 0 |a Bagus Pribadi, Septana   |e author 
245 0 0 |a Child Development Center di Jakarta 
260 |c 2015. 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/46031/1/Josephine_Rachell_Christine_21020111130046_JUDUL.pdf 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/46031/2/Josephine_Rachell_Christine_21020111130046_BAB_I.pdf 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/46031/3/Josephine_Rachell_Christine_21020111130046_BAB_II.pdf 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/46031/4/Josephine_Rachell_Christine_21020111130046_BAB_III.pdf 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/46031/5/Josephine_Rachell_Christine_21020111130046_BAB_IV.pdf 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/46031/6/Josephine_Rachell_Christine_21020111130046_BAB_V.pdf 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/46031/7/Josephine_Rachell_Christine_21020111130046_BAB_VI.pdf 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/46031/8/Josephine_Rachell_Christine_21020111130046_DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/46031/9/Josephine_Rachell_Christine_21020111130046_LAMPIRAN.pdf 
520 |a Untuk menjadi sebuah bangsa yang besar dan mampu bersaing dalam dunia global, sebuah negara memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk dapat mempertahankan kedaulatan bangsanya. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia global kemudian menuntut kecerdasan SDM dalam hal pengetahuan dan wawasan global untuk mempersiapkan mereka dalam menyelesaikan masalah. Untuk mencetak SDM suatu bangsa agar dapat memiliki kemampuan global tidak dapat dalam waktu yang singkat. Diperlukan waktu bertahun - tahun untuk mempersiapkannya. SDM tersebut kemudian dikenal dengan generasi penerus bangsa atau tunas bangsa. Menjadi generasi penerus bangsa berwawasan global diarahkan sejak usia muda, bahkan fenomena yang berkembang sekarang sudah dimulai sejak bayi. Generasi penerus bangsa kemudian dibekali dengan pendidikan - pendikan setara jenjang usianya. Jenis pendidikan yang diberikan kepada anak - anak tersebut diarahkan untuk mengasah kemampuan minat dan bakat mereka. Oleh karena itu, pendidikan yang diberikan pun relatif bermacam - macam, yang secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu pendidikan formal dan pendidikan non - formal. Di Indonesia pendidikan formal dikenal dengan sekolah umum, dimana anak-anak diwajibkan mengikuti program wajib belajar 12 tahun oleh pemerintah di sekolah yang dikelola oleh pemerintah atau pihak swasta. Pendidikan akan dimulai dari umur 6 tahun hingga 18 tahun (usia belajar anak pada umumnya), mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pendidikan non - formal di Indonesia terbagi bermacam-macam, ada yang berbentuk kursus keterampilan bagi anak usia sekolah, dan juga pendidikan anak usia dini hingga pra-sekolah yang dikenal dengan PAUD dan Taman Kanak-Kanak. Sampai saat ini, pendidikan non - formal jenis PAUD dan Taman Kanak-Kanak belum secara tegas diwajibkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, pendidikan non-formal jenis PAUD dan Taman Kanak - Kanak di Indonesia hampir sepenuhnya dikelola oleh pihak swasta. Menanggapi kekosongan pengelolaan pada sektor pendidikan non-formal, pihak swasta kemudian berlomba-lomba mengadakan pendidikan non-formal bagi anak-anak mulai dari usia bayi hingga usia pra-sekolah (taman kanak-kanak). Pengadaan pendidikan non-formal ini dinilai sangat menguntungkan berbagai pihak, mulai dari pihak yang membisniskan pendidikan non-formal ini. anak yang dididik, terlebih orangtua. 
690 |a NA Architecture 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://eprints.undip.ac.id/46031/ 
856 4 1 |u http://eprints.undip.ac.id/46031/