Analisis Kinerja Simpang Bawen dan Exit Toll Bawen
ABSTRAK Simpang Bawen dan Simpang Exit Toll Bawen merupakan dua simpang tersibuk pada jalan arteri primer di jalur tengah Jawa Tengah. Sebagai titik pertemuan jalur Solo-Semarang-Magelang (hingga Yogyakarta), kedua simpang ini harus memiliki kinerja yang baik. Fatktanya, sering terjadi kemacetan hin...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Academic Paper |
Published: |
2015-06-26.
|
Subjects: | |
Online Access: | http://eprints.undip.ac.id/46408/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
LEADER | 02636 am a22001813u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | repository_undip_46408_ | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Fachrial , Ikram A |e author |
700 | 1 | 0 | |a Aldho , De Gassy |e author |
245 | 0 | 0 | |a Analisis Kinerja Simpang Bawen dan Exit Toll Bawen |
260 | |c 2015-06-26. | ||
500 | |a http://eprints.undip.ac.id/46408/1/Abstrak.pdf | ||
520 | |a ABSTRAK Simpang Bawen dan Simpang Exit Toll Bawen merupakan dua simpang tersibuk pada jalan arteri primer di jalur tengah Jawa Tengah. Sebagai titik pertemuan jalur Solo-Semarang-Magelang (hingga Yogyakarta), kedua simpang ini harus memiliki kinerja yang baik. Fatktanya, sering terjadi kemacetan hingga kelancaran pergerakan regional terganggu. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi kinerja simpang saat ini dan prediksinya masa depan. Hal ini diperlukan untuk merekomendasikan rekayasa transportasi yang tepat guna meningkatkan kinerja kedua simpang ini. Kajian ini difokuskan pada Simpang Bawen, Simpang Exit Toll Bawen, dan ruas Jalan Slamet Riyadi yang ada di antara kedua simpang. Kinerja simpang dan ruas jalan dianalisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 sebagai landasan prosedural. Selain itu, digunakan peraturan-peraturan lain sebagai dasar pelaksanaan survei dan perencanaan teknis lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga komponen yang ditinjau masih memiliki nilai DS < 0,85 hingga beberapa tahun mendatang, tanpa adanya perubahan geometrik maupun optimasi waktu siklus. Nilai DS masih tetap < 0.85 hingga tahun 2021 untuk Simpang Bawen, tahun 2018 untuk Simpang Exit Toll Bawen, dan tahun 2019 untuk Jalan Slamet Riyadi. Simpang Bawen dan Simpang Exit Toll Bawen tidak saling mempengaruhi, di mana antrian di salah satu simpang tidak sampai mengganggu simpang lainnya. Setelah itu, akan terjadi peningkatan nilai DS, sehingga diperlukan upaya perbaikan, berupa perencanaan bundaran di Simpang Bawen, dan optimasi waktu siklus di Simpang Exit Toll Bawen. Perencanaan ini memperpanjang umur layan Simpang Bawen hingga tahun 2032, dan Simpang Exit Toll Bawen hingga tahun 2020. Umur layan ini bisa menjadi lebih panjang dengan beroperasinya jalan tol segmen Bawen - Solo, akibat adanya perpindahan pergerakan dari jalan eksisting ke jalan tol, yang berdampak pada berkurangnya jumlah kendaraan yang melintasi kedua simpang yang ditinjau. Kata Kunci : Kinerja Simpang, Bundaran, Optimasi waktu siklus, Bawen. | ||
690 | |a TA Engineering (General). Civil engineering (General) | ||
655 | 7 | |a Thesis |2 local | |
655 | 7 | |a NonPeerReviewed |2 local | |
787 | 0 | |n http://eprints.undip.ac.id/46408/ | |
856 | 4 | 1 | |u http://eprints.undip.ac.id/46408/ |