PENGARUH KONSELING MODIFIKASI GAYA HIDUP TERHADAP DENSITAS ENERGI MAKANAN, LINGKAR PINGGANG, DAN KADAR INTERLEUKIN-18 (IL-18) PADA REMAJA OBESITAS DENGAN SINDROM METABOLIK

Latar Belakang: Gaya hidup seperti negara barat dengan konsumsi makanan tinggi lemak menjadi salah satu penyebab obesitas pada remaja, khususnya obesitas sentral. Obesitas sentral, salah satu kriteria dari sindrom metabolik. Pencegahan sindrom metabolik dapat melalui perubahan gaya hidup kearah yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nabawiyah, Hafidhotun (Author), Sulchan, Muhammad (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2015-07.
Subjects:
Online Access:http://expocpnsbumn.blogspot.co.id/
http://eprints.undip.ac.id/47048/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 03027 am a22002053u 4500
001 repository_undip_47048_
042 |a dc 
100 1 0 |a Nabawiyah, Hafidhotun  |e author 
700 1 0 |a Sulchan, Muhammad  |e author 
245 0 0 |a PENGARUH KONSELING MODIFIKASI GAYA HIDUP TERHADAP DENSITAS ENERGI MAKANAN, LINGKAR PINGGANG, DAN KADAR INTERLEUKIN-18 (IL-18) PADA REMAJA OBESITAS DENGAN SINDROM METABOLIK 
260 |c 2015-07. 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/47048/1/736_HAFIDHOTUN_NABAWIYAH.pdf 
520 |a Latar Belakang: Gaya hidup seperti negara barat dengan konsumsi makanan tinggi lemak menjadi salah satu penyebab obesitas pada remaja, khususnya obesitas sentral. Obesitas sentral, salah satu kriteria dari sindrom metabolik. Pencegahan sindrom metabolik dapat melalui perubahan gaya hidup kearah yang lebih baik. Konseling menjadi salah satu cara mengubah gaya hidup kearah yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konseling modifikasi gaya hidup terhadap densitas energi makanan, lingkar pinggang dan kadar interleukin-18 pada remaja. Metode: Jenis penelitian non randomized pret - post test control group design di SMA Negeri 2 Semarang. 27 subjek remaja usia 16 -18 tahun, 16 subjek konseling tidak intensif dan 11 subjek konseling intensif. Subjek diberikan konseling serta pendampingan dan booklet. Data yang diambil berupa FFQ, IPAQ,lingkar pinggang dengan metline, IL-18 menggunakan ELISA. Uji statistik menggunakan Wilcoxon , paired t test, Mann whitney, independent t test. Hasil: Konseling modifikasi gaya hidup berpengaruh terhadap kualitas diet (p=0.002), aktifitas fisik (p=0.001), IL-18 (p=0.000), dan tidak berpengaruh terhadap densitas energi makanan dan lingkar pinggang. Rerata kualitas diet kelompok konseling intensif 7.18 (0.02) lebih bermakna dibanding kelompok konseling tidak intensif 7.31 (p=0.04). Aktifitas fisik konseling tidak intensif 2335.81 (p=0.00) lebih bermakna dibanding konseling intensif 1806 (p=0.18). Rerata densitas energi makanan konseling intensif 1.83 (p=0.21). Rerata lingkar pinggang konseling intensif 98.22 (p=0.30). Kadar IL -18 kelompok konseling intensif 359.18(p=0.00) lebih bermakna dibandingkan konseling tidak intensif. Simpulan: Ada pengaruh konseling modifikasi gaya hidup terhadap aktifitas fisik, kualitas diet, dan IL-18 serta tidak ada pengaruh terhadap densitas energi makan dan lingkar pinggang. Kelompok konseling intensif terbukti meningkatkan kualitas diet dan menurunkan IL-18, serta tidak terbukti pada aktifitas fisik, densitas energi makanan, dan lingkar pinggang. Kelompok konseling tidak intensif berpengaruh terhadap kualitas diet, aktifitas fisik, IL-18, tetapi tidak berpengaruh terhadap densitas energi makanan dan lingkar pinggang. 
690 |a R Medicine (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://expocpnsbumn.blogspot.co.id/ 
787 0 |n http://eprints.undip.ac.id/47048/ 
856 4 1 |u http://expocpnsbumn.blogspot.co.id/ 
856 4 1 |u http://eprints.undip.ac.id/47048/