HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM, NATRIUM, KALIUM, DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEPADATAN TULANG PRIA DEWASA AWAL
Latar Belakang: Osteoporosis pada pria belum menjadi perhatian meskipun angka kesakitan akibat osteoporosis ditemukan lebih tinggi pada pria dibanding wanita. Rendahnya kepadatan tulang pria dikarenakan asupan yang salah seperti kurangnya asupan kalsium dan kalium, tingginya asupan natrium, dan kebi...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Academic Paper |
Published: |
2015-10.
|
Subjects: | |
Online Access: | http://expocpnsbumn.blogspot.co.id/ http://eprints.undip.ac.id/47118/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
LEADER | 02480 am a22002053u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | repository_undip_47118_ | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Pradipta, Gabrielle Nindya Kirana |e author |
700 | 1 | 0 | |a Fitranti, Deny Yudi |e author |
245 | 0 | 0 | |a HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM, NATRIUM, KALIUM, DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEPADATAN TULANG PRIA DEWASA AWAL |
260 | |c 2015-10. | ||
500 | |a http://eprints.undip.ac.id/47118/1/784_GABRIELLE_NINDYA_KIRANA_PRADIPTA.pdf | ||
520 | |a Latar Belakang: Osteoporosis pada pria belum menjadi perhatian meskipun angka kesakitan akibat osteoporosis ditemukan lebih tinggi pada pria dibanding wanita. Rendahnya kepadatan tulang pria dikarenakan asupan yang salah seperti kurangnya asupan kalsium dan kalium, tingginya asupan natrium, dan kebiasaan merokok. Tujuan: Mengetahui hubungan asupan kalsium, natrium, kalium, dan kebiasaan merokok dengan kepadatan tulang pria dewasa awal. Metode: Penelitian observasional menggunakan desain cross sectional dengan 46 pria usia 19-24 tahun di Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Asupan subjek didapat dari wawancara menggunakan FFQ (Food Frequency Questionnaire) semi kuantitatif, data kebiasaan merokok didapat dari wawancara, kepadatan tulang diukur menggunakan QUS (Qualitative Ultrasound), dan aktivitas fisik diperoleh dari pencatatan kegiatan sehari menggunakan formulir record aktivitas fisik 2x24 jam. Analisis bivariat menggunakan rank Spearman dan multivariat menggunakan uji regresi linier ganda. Hasil: Subjek dengan asupan kalsium dan kalium kategori kurang sebanyak 71,7% dan 89,1%. Sebanyak 60,9% memiliki asupan natrium kategori lebih. Rata-rata konsumsi rokok 2 batang/hari. Sebanyak 13,0% subjek memiliki aktivitas ringan. Hasil uji hubungan menunjukkan adanya hubungan asupan kalsium (p = 0,006; r = 0,401) dan kalium (p = 0,000; r = 0,730) dengan kepadatan tulang. Analisis multivariat menunjukkan 63,7% kepadatan tulang dipengaruhi oleh asupan kalsium, kalium, dan aktivitas fisik. Kesimpulan: Asupan kalsium dan kalium berhubungan dengan kepadatan tulang pria dewasa awal. Asupan natrium dan kebiasaan merokok tidak berhubungan dengan kepadatan tulang pria dewasa awal. | ||
690 | |a R Medicine (General) | ||
655 | 7 | |a Thesis |2 local | |
655 | 7 | |a NonPeerReviewed |2 local | |
787 | 0 | |n http://expocpnsbumn.blogspot.co.id/ | |
787 | 0 | |n http://eprints.undip.ac.id/47118/ | |
856 | 4 | 1 | |u http://expocpnsbumn.blogspot.co.id/ |
856 | 4 | 1 | |u http://eprints.undip.ac.id/47118/ |