ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PROGRAM SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIDAR KOTA MAGELANG

SPGDT adalah suatu sistem dimana koordinasi terpadu antar lintas program dan lintas sektor seperti pada fasilitas kesehatan dan non kesehatan, serta dukungan dari organisasi profesi seperti sumber daya manusia kesehatan dan non kesehatan yang dilakukan di rumah sakit. Dalam pelaksanaan tugasnya ruma...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: UTAMI, KURNIA WAHYU (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:http://eprints.undip.ac.id/47345/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:SPGDT adalah suatu sistem dimana koordinasi terpadu antar lintas program dan lintas sektor seperti pada fasilitas kesehatan dan non kesehatan, serta dukungan dari organisasi profesi seperti sumber daya manusia kesehatan dan non kesehatan yang dilakukan di rumah sakit. Dalam pelaksanaan tugasnya rumah sakit bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Magelang. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Magelang sebagai rumah sakit yang menerapkan SPGDT harus mempersiapkan diri dalam melaksanakan peranannya. Di awal pelaksanaan permasalahan yang dijumpai RSUD Kota Magelang diantaranya: penatalaksanaan di RSUD Tidar belum baik dibanding rumah sakit lain, jumlah pasien meningkat secara signifikan karena menjadi rujukan wilayah Kedu, belum ada SOP yang rinci tentang SPGDT, belum ada sosialisasi ke pasien tentang layanan ini dan keluhan pasien terhadap layanan rumah sakit. Dari deskripsi tersebut permasalahannya adalah bagaimana kesiapan RSUD Tidar Kota Magelang dalam penerapan SPGDT di instalasi gawat darurat? Tujuannya adalah untuk mengetahui kesiapan input dan proses penerapan SPGDT di RSUD Tidar Kota Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan observasi dengan informan utama Kepala Ruang IGD, Kepala Bagian Perencanaan, Wakil Direktur Pelayanan, Koordinator IT, Kepala Bagian Keuangan dan informan triangulasi perawat, dokter, petugas administrasi, Kasi Pelayanan Dasar dan Rujukan Dinas Kesehatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesiapan dari aspek input dan proses untuk segi infrastruktur, informasi, penyediaan layanan dan pembiayaan sudah mencukupi. Namun, dari segi sumber daya manusia; jumlah perawat dan tenaga IT belum mencukupi. Sedangkan kesiapan tata kelola masih belum siap karena belum adanya kebijakan dan SOP yang secara khusus tentang SPGDT. Kesimpulannya, bahwa dari segi input dan prosers terdapat kendala kurangnya sumber daya manusia terutama perawat, belum adanya kebijakan terkait SPGDT, SIM RS belum semua menggunakan komputer. Disarankan rumah sakit menambah jumlah perawat sebanyak 20 orang dan tenaga IT, peningkatan pemahaman petugas tentang SPGDT dan segera dibuat SOPnya Kata Kunci: kesiapan, SPGDT, RSUD Tidar Kota Magelang
Item Description:http://eprints.undip.ac.id/47345/1/5385.pdf