PENETAPAN KADAR ß-KAROTEN LABU KUNING DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI TAMPAK (Determination β-Karoten of Pumpkin ( Cucurbita Moschata ) Using isible Spectrophotometer Method)

Labu kuning mengandung karotenoid yang tinggi mencapai 225 mg /100 gr. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui kandungan ßkaroten dalam labu kuning dengan metode spektrofotometri tampak pada panjang gelombang 435 nm. Pada praktikum ini menggunakan 2 variable berbeda untuk ekstraksi yaitu varible pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Harfintana, Marike Bunga (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:http://eprints.undip.ac.id/47952/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Labu kuning mengandung karotenoid yang tinggi mencapai 225 mg /100 gr. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui kandungan ßkaroten dalam labu kuning dengan metode spektrofotometri tampak pada panjang gelombang 435 nm. Pada praktikum ini menggunakan 2 variable berbeda untuk ekstraksi yaitu varible pelarut dan variable suhu. Pada variabel pelarut, nilai absorbansi yang diperoleh menggunakan panjang gelombang 435 adalah 0,855; 0,713; 0,546; 0,376; dan 0,331 dan nilai konsentrasi yang diperoleh 44,95; 37,48; 28,70; 19,76; dan 17,40. Pada variable suhu diperoleh nilai absorbansi pada panjang gelombang 435 adalah 0,256; 0,435; 0,576; 0,634; dan 0,716 dan nilai konsentrasi 13,45; 22,87; 30,28; 33,33; dan 37,64. Hal ini sesuai dengan teori pada jurnal bahwa semakin tinggi nilai absorbansi semakin tinggi pula nilai konsentrasi atau sebaliknya (absorbansi dan konsentrasi berbanding lurus). Kadar betakaroten yang diperoleh pada variabel pelarut (2,182; 2,188; 2,197; 2,216; dan 2,223) % dan tingkat presentasi kesalahan (2,996; 2,754; 2,326; 1,488; dan 1,159) %. Sedangkan pada variabel suhu diperoleh (2,249; 2,174; 2,149; 2,141 dan 2,133)% dengan presentasi kesalahan (0,004; 2,339; 2,974; 3,491 dan 3,965)%. Semakin banyak pelarut yang ditambahkan semakin banyak kadar betakaroten yang didapatkan. Semakin tinggi suhu semakin sedikit kadar betakaroten yang didapatkan karena betakaroten akan menjadi senyawa lain pada suhu maksimal 60⁰C. Dari 2 variable yang terbaik pada sampel pelarut adalah sampel ke 5 dengan perbandingan 1:5, dan pada variabel suhu adalah sampel 1 dengan suhu 30⁰C.
Item Description:http://eprints.undip.ac.id/47952/1/TUGAS_AKHIR_awal.pdf
http://eprints.undip.ac.id/47952/2/BAB_I_pdf.pdf
http://eprints.undip.ac.id/47952/3/BAB_II.pdf
http://eprints.undip.ac.id/47952/4/BAB_III.pdf
http://eprints.undip.ac.id/47952/5/BAB_IV.pdf
http://eprints.undip.ac.id/47952/6/BAB_V.pdf
http://eprints.undip.ac.id/47952/7/BAB_VI.pdf
http://eprints.undip.ac.id/47952/8/BAB_VII.pdf
http://eprints.undip.ac.id/47952/9/Daftar_Pustaka.pdf
http://eprints.undip.ac.id/47952/10/Lampiran.pdf