HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATIBOGOR KABUPATEN TEGAL

Kejadian diare masih tinggi dan masuk 10 besar penyakit di wilayah kerja Puskesmas Jatibogor, sejalan dengan rendahnya kondisi sanitasi terutama perilaku buang air besar sembarangan yang mencapai 30% penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penerapan program Sanitasi T...

Deskribapen osoa

Gorde:
Xehetasun bibliografikoak
Egile nagusia: MUKTI, DINAR ANDARU (Egilea)
Formatua: Academic Paper
Argitaratua: 2016.
Gaiak:
Sarrera elektronikoa:http://eprints.undip.ac.id/49616/
Etiketak: Etiketa erantsi
Etiketarik gabe, Izan zaitez lehena erregistro honi etiketa jartzen!
LEADER 02383 am a22001693u 4500
001 repository_undip_49616_
042 |a dc 
100 1 0 |a MUKTI, DINAR ANDARU   |e author 
245 0 0 |a HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATIBOGOR KABUPATEN TEGAL  
260 |c 2016. 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/49616/1/5684.pdf 
520 |a Kejadian diare masih tinggi dan masuk 10 besar penyakit di wilayah kerja Puskesmas Jatibogor, sejalan dengan rendahnya kondisi sanitasi terutama perilaku buang air besar sembarangan yang mencapai 30% penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penerapan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Jatibogor Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Jatibogor dengan sampel sebanyak 100 rumah tangga. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 22% rumah tangga buang air besar sembarangan, 50% tidak menerapkan cuci tangan pakai sabun, 51% pengelolaan air minum dan makanan tidak aman, 97% pengelolaan sampah tidak aman, dan 94% penelolaan air limbah tidak aman. Terdapat hubungan antara penerapan STBM aspek stop buang air besar sembarangan (p=0,02), aspek cuci tangan pakai sabun (p=0,013), dan aspek pengelolaan air limbah rumah tangga (p=0,047) dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Jatibogor Kabupaten Tegal. Tidak ada hubungan antara penerapan STBM aspek pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga (p=0,570) dan aspek pengelolaan sampah rumah tangga (p=0,636) dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Jatibogor Kabupaten Tegal. Penerapan program STBM berhubungan dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Jatibogor dalam aspek stop buang air besar, cuci tangan pakai sabun, dan pengelolaan air limbah. Kata Kunci: STBM, diare, Puskesmas Jatibogor, Kabupaten Tegal 
690 |a RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://eprints.undip.ac.id/49616/ 
856 4 1 |u http://eprints.undip.ac.id/49616/