FAKTOR-FAKTOR RISIKO MIOPI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DAERAH RURAL DAN URBAN (Studi kasus di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang dan Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang)

Miopi merupakan penyebab utama penurunan tajam penglihatan anak. World Health Organization menetapkan miopi sebagai prioritas utama dalam mengendalikan kebutaan dunia tahun 2020. Tujuan penelitian ini menganalisis adanya perbedaan beberapa faktor risiko miopi pada anak sekolah dasar di daerah rural...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: INDRARINI, ISNINA ADI (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2016.
Subjects:
Online Access:http://eprints.undip.ac.id/50398/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02343 am a22001693u 4500
001 repository_undip_50398_
042 |a dc 
100 1 0 |a INDRARINI, ISNINA ADI   |e author 
245 0 0 |a FAKTOR-FAKTOR RISIKO MIOPI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DAERAH RURAL DAN URBAN (Studi kasus di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang dan Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang)  
260 |c 2016. 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/50398/1/5817.pdf 
520 |a Miopi merupakan penyebab utama penurunan tajam penglihatan anak. World Health Organization menetapkan miopi sebagai prioritas utama dalam mengendalikan kebutaan dunia tahun 2020. Tujuan penelitian ini menganalisis adanya perbedaan beberapa faktor risiko miopi pada anak sekolah dasar di daerah rural dan urban. Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Populasi penelitian ini siswa kelas IV-VI di Kecamatan Sumowono dan Semarang Selatan yang berjumlah 100 responden di setiap kecamatan. Analisis bivariat menggunakan chi square. Prevalensi miopi daerah rural sebesar 16% sedangkan daerah urban sebesar 37%. Faktor yang berhubungan di daerah rural dan urban adalah riwayat miopi, jarak membaca, posisi membaca serta aktivitas luar ruangan. Lama menonton televisi hanya berhubungan di daerah rural. Sedangkan lama penggunaan visual display units (VDUs), jarak menonton tv serta pencahayaan ruang belajar hanya berhubungan di daerah urban. Perbedaan faktor risiko di daerah rural dan urban yaitu riwayat miopi (p=0,001), posisi membaca (0,0001), lama penggunaan VDUs (0,003), lama menonton televisi (p=0,0001), jarak menonton televisi (0,001), serta aktivitas luar ruangan (0,0001), sedangkan yang tidak ada perbedaan yaitu jarak membaca (p=0,142) dan pencahayaan ruang belajar (p=0,137). Disimpulkan bahwa ada perbedaan antara riwayat miopi, lama membaca, posisi membaca, lama penggunaan VDUs, lama dan jarak menonton televisi, serta aktivitas luar ruangan di daerah rural dan urban. Disarankan agar orang tua lebih mengawasi perilaku anak yang dapat memicu perkembangan miopi. Kata Kunci: Miopi, Faktor Risiko, Anak, Rural Urban 
690 |a RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://eprints.undip.ac.id/50398/ 
856 4 1 |u http://eprints.undip.ac.id/50398/