PENGARUH TEPUNG HERBAL DALAM RANSUM TERHADAP SERUM GLUTAMAT OKSALOASETAT TRANSAMINASE DAN SERUM GLUTAMAT PIRUVAT TRANSAMINASE DALAM DARAH AYAM PETELUR FASE LAYER

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April 2016. Analisis pakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang, sedangkan analisis sampel darah di Laboratorim Penelitian dan Pengujian Terpadu, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tuju...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: SUNARTI, Sunarti (Author), ISROLI, Isroli (Author), WIDIASTUTI, Endang (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2016.
Subjects:
Online Access:http://eprints.undip.ac.id/50645/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April 2016. Analisis pakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang, sedangkan analisis sampel darah di Laboratorim Penelitian dan Pengujian Terpadu, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tepung hebal Jahe Merah, daun Sembung, daun Katuk dan Kencur dalam ransum terhadap kadar serum glutamat oksaloasetat transaminase dan serum glutamat piruvat transaminase dalam darah ayam petelur fase layer. Manfaat yang diperoleh adalah untuk menentukan perlu tidaknya penggunaan additive pakan tersebut dalam ransum. Materi yang digunakan adalah 100 ekor ayam ras petelur strain Hyline umur 19 minggu dengan rata-rata bobot badan awal 1,55 ± 0,05 kg. Kandang yang digunakan yaitu kandang battery. Bahan pakan yang digunakan untuk menyusun ransum terdiri dari jagung kuning, bekatul, Poultry Meat Meal (PMM), Meat Bone Meal (MBM), Soy Bean Meal (SBM), grit dan premix. Feed Additive yang digunakan yaitu tepung herbal Jahe Merah, daun Sembung, daun Katuk dan Kencur yang disesuaikan menjadi ransum. Perlakuan yang digunakan T0 = ransum kontrol tanpa ditambah tepung herbal, T1 = ransum ditambah tepung herbal 2%, T2 = ransum ditambah tepung herbal 4% dan T3 = ransum ditambah tepung herbal 6%. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan 5 ulangan, setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam. Parameter yang diukur meliputi kadar SGOT dan SGPT dalam darah ayam petelur fase layer. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan anova dengan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung herbal Jahe Merah, daun Sembung, daun Katuk dan Kencur dalam ransum tidak berpengaruh terhadap kadar Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase dalam darah ayam petelur fase layer. Rataan kadar SGOT pada perlakuan T0, T1, T2 dan T3 masing-masing 135,06 μ/l, 173,16 μ/l, 184,06 μ/l dan 144,28 μ/l. Rataan kadar SGPT pada perlakuan T0, T1, T2 dan T3 masing-masing 6,42 μ/l, 3,46 μ/l, 3, μ/l dan 5,90 μ/l. Simpulan dari penelitian adalah penambahan tepung herbal Jahe Merah, daun Sembung, daun Katuk dan Kencur dalam ransum tidak meningkatkan kadar Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase dalam darah ayam petelur fase Layer.
Item Description:http://eprints.undip.ac.id/50645/1/Cover.pdf
http://eprints.undip.ac.id/50645/2/Bab_I.pdf
http://eprints.undip.ac.id/50645/3/Bab_II.pdf
http://eprints.undip.ac.id/50645/4/Bab_III.pdf
http://eprints.undip.ac.id/50645/5/Bab_IV.pdf
http://eprints.undip.ac.id/50645/6/Bab_V.pdf