HUBUNGAN DENSITAS ENERGI DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN KEJADIAN SINDROM METABOLIK PADA REMAJA OBESITAS

Latar Belakang : Kejadian Sindrom Metabolik pada remaja meningkat seiring perkembangan obesitas. Peningkatan kejadian Sindrom Metabolik dikaitkan dengan tingginya asupan makanan dan minuman yang memiliki densitas energi dan zat gizi makro yang berlebih. Tujuan : Menganalisis hubungan antara densitas...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Putri, Lintang Prinkaniswari (Author), Dieny, Fillah Fithra (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2016-06.
Subjects:
Online Access:http://expocpnsbumn.blogspot.co.id/
http://eprints.undip.ac.id/51304/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang : Kejadian Sindrom Metabolik pada remaja meningkat seiring perkembangan obesitas. Peningkatan kejadian Sindrom Metabolik dikaitkan dengan tingginya asupan makanan dan minuman yang memiliki densitas energi dan zat gizi makro yang berlebih. Tujuan : Menganalisis hubungan antara densitas energi dan asupan zat gizi dengan kejadian Sindrom Metabolik pada remaja obesitas. Metode : Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional di SMAN 15 Semarang, jumlah sampel 40 remaja usia 15-18 tahun, dipilih dengan purposive random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi: identitas sampel, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang (LP), tekanan darah, kadar Trigliserida (TG), High Density Lipoprotein (HDL), dan Glukosa Darah Puasa (GDP), densitas energi diet dan asupan zat gizi makro. IMT dihitung dengan persentil IMT/U, lingkar pinggang dihitung dengan persentil LP/U, tekanan darah diukur dengan sphygmomanometer, TG, HDL,dan GDP diukur dengan teknik kolorimetrik kimiawi. Densitas energi dan asupan zat gizi makro diperoleh dari Food Frequency Questionairre semi-kuantitatif. Data dianalisis dengan uji Fisher Exact. Hasil : Sebanyak 47,5% subjek mengalami Sindrom Metabolik. Tidak terdapat hubungan antara densitas energi (p=0,473), asupan energi (p=0,302), karbohidrat (p=0,186), lemak (p=0,689), dan protein (p=1,00), dengan kejadian Sindrom Metabolik. Sebagian besar subjek memiliki densitas energi sedang dan asupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak yang cukup. Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara densitas energi, asupan energi serta zat gizi makro dengan kejadian Sndrom Metabolik.
Item Description:http://eprints.undip.ac.id/51304/1/832_LINTANG_PRINKANISWARI_PUTRI.pdf