PEMETAAN FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN LEPTOSPIROSIS DAN PENENTUAN ZONA TINGKAT KERAWANAN LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN DEMAK MENGGUNAKAN REMOTE SENSING IMAGE

Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan menular kepada manusia melalui kontak dengan urin hewan dan lingkungan yang terkontaminasi bakteri Leptospira. Kabupaten Demak merupakan daerah endemis Leptospirosis selama dua tahun terakhir. Tujuan dari penelitia...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RAHAYU, SITI (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2016.
Subjects:
Online Access:http://eprints.undip.ac.id/51368/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02395 am a22001693u 4500
001 repository_undip_51368_
042 |a dc 
100 1 0 |a RAHAYU, SITI  |e author 
245 0 0 |a PEMETAAN FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN LEPTOSPIROSIS DAN PENENTUAN ZONA TINGKAT KERAWANAN LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN DEMAK MENGGUNAKAN REMOTE SENSING IMAGE  
260 |c 2016. 
500 |a http://eprints.undip.ac.id/51368/1/5895.pdf 
520 |a Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan menular kepada manusia melalui kontak dengan urin hewan dan lingkungan yang terkontaminasi bakteri Leptospira. Kabupaten Demak merupakan daerah endemis Leptospirosis selama dua tahun terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan faktor risiko lingkungan Leptopsirosis dan penentuan zona tingkat kerawanan Leptospirosis di Kabupaten Demak menggunakan remote sensing image. Penelitian ini dianalisis secara deskriptif menggunakan desain cross sectional. Kasus sebanyak 42 dipetakan menggunakan GPS. Dengan program ArcView kasus ditumpang susun dengan citra Quickbird, kemudian dilakukan interpretasi kenampakan visual dan dianalisis secara spasial. Pola persebaran kasus Leptospirosis tahun 2014-2015 memencar dan sedikit berkelompok untuk kasus yang berada di wilayah Kecamatan Demak. Kasus lebih banyak ditemukan pada laki-laki (61,9%), pada usia produktif 21-50 tahun (59,3%), pekerjaan petani (40,4%). Analisis spasial menunjukkan bahwa kasus Leptopsirosis terjadi pada wilayah dataran rendah <47 m dpl (100%), curah hujan ≥220 mm/bulan (64,7%), tekstur tanah liat dan lempung (100%), jarak lokasi sungai <50 m (71,4%), keberadaan tikus (100%), saluran pembuangan air Limbah berisiko (100%), tempat sampah berisiko (97,7%), riwayat banjir (28,6%), riwayat rob (7,1%), vegetasi ≥3 jenis (59,5%). Luas zona sangat rawan Leptospirosis 37.801,8 ha (41,32%), rawan 43.570,23 ha (48,55%), tidak rawan 9.090,96 ha (10,13%). Perumahan padat penduduk, lingkungan yang buruk dan keberadaan tikus serta adanya kontak dengan genangan air menjadi faktor kejadian Leptospirosis di Kabupaten Demak. Kata Kunci: remote sensing image, faktor risiko lingkungan, kerawanan, leptospirosis 
690 |a RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://eprints.undip.ac.id/51368/ 
856 4 1 |u http://eprints.undip.ac.id/51368/