FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERADAAN ZAT PEWARNA DAN PENGAWET TERLARANG PADA MAKANAN JAJANAN DI PASAR-PASAR TRADISIONAL KOTA SEMARANG

Makanan yang mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh memberikan dampak negatif bagi orang yang mengkonsumsinya. Zat-zat berbahaya yang sering ditemukan yaitu pewarna dan pengawet terlarang. Hasil penyelidikan BPOM pada tahun 2015, dari 7.806 sampel makanan ditemukan 295 sampel mengandung rhodamin B,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PRAMASTUTY, LAILYA INDHA (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2016.
Subjects:
Online Access:http://eprints.undip.ac.id/51377/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Makanan yang mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh memberikan dampak negatif bagi orang yang mengkonsumsinya. Zat-zat berbahaya yang sering ditemukan yaitu pewarna dan pengawet terlarang. Hasil penyelidikan BPOM pada tahun 2015, dari 7.806 sampel makanan ditemukan 295 sampel mengandung rhodamin B, 216 sampel mengandung formalin, 164 sampel mengandung boraks dan 5 sampel mengandung metahnyl yellow. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan zat pewarna dan pengawet terlarang pada makanan jajanan di pasar-pasar tradisional Kota Semarang. Jenis penelitian adalah explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian yaitu 49 orang penjual makanan jajanan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pencemaran rhodamin B sebanyak 22,4%, boraks 12,2% dan formalin 0%. Makanan jajanan yang tercemar adalah cenil, mutiara, kerupuk gado-gado, dan gendar. Hasil pengujian Chi-Square menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan (p=0,005), pengetahuan (p=0,001), dan sikap (p=0,001) dengan keberadaan zat pewarna dan pengawet terlarang pada makanan jajanan. Hasil analisis deskriptif pada praktik pembuatan makanan jajanan termasuk dalam kategori tidak baik. Kemudahan penjual untuk mendapatkan zat pewarna dan pengawet termasuk dalam kategori mudah, akses mudah dan harga terjangkau. Pengawasan pemerintah dalam kaitannya dengan penggunaan zat pewarna dan pengawet terlarang pada makanan jajanan masih kurang merata. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sikap dengan keberadaan zat pewarna dan pengawet terlarang pada makanan jajanan. Penggunaan zat pewarna dan pengawet terlarang masih banyak dilakukan oleh para penjual makanan jajanan di pasar-pasar tradisional Kota Semarang. Perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan yang lebih merata kepada para penjual makanan jajanan. Kata Kunci: zat pewarna dan pengawet terlarang, makanan jajanan, pasar tradisional, Semarang
Item Description:http://eprints.undip.ac.id/51377/1/5912.pdf