Hubungan Jenis Persalinan Dengan Kejadian Postpartum Blues Pada Ibu Nifas DI Rumah Sakit Daerah Balung Kabupaten Jember

Postpartum blues merupakan suatu sindrom gangguan ringan berupa perasaan sedih yang sering dirasakan oleh ibu saat periode postpartum yang terjadi pada kisaran dua hingga 14 hari semenjak ibu melahirkan. Postpartum blues dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berhubungan atau multifaktor....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Cyatraningtyas, H.A.P. Desthalia (Author)
Other Authors: Kurniawati, Dini (Contributor), Juliningrum, Peni Perdani (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: Fakultas Keperawatan Universitas Jember, 2020-10-26T02:37:18Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Postpartum blues merupakan suatu sindrom gangguan ringan berupa perasaan sedih yang sering dirasakan oleh ibu saat periode postpartum yang terjadi pada kisaran dua hingga 14 hari semenjak ibu melahirkan. Postpartum blues dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berhubungan atau multifaktor. Jenis persalinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi postpartum blues. Proses persalinan seringkali menimbulkan traumatik pada aspek psikologis sehingga mengakibatkan berbagai masalah pada psikologis ibu postpartum berupa ketakutan dan kecemasan. Jenis persalinan yang sering dilakukan adalah normal pervagina dan sectio caesarea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis persalinan dengan kejadian postpartum blues pada ibu postpartum di Rumah Sakit Daerah Balung Kabupaten Jember. Variabel independen adalah postpartum blues dan variabel dependen adalah jenis persalinan. penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling. data dikumpulkan dengan kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) dan lembar ceklist jenis persalinan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji chi square dengan nilai signifikan 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden sebanyak 61 orang dengan persalinan normal pervagina sejumlah 22 responden dan persalinan sectio caesarea sejumlah 39 responden. Responden yang mengalami postpartum blues pada persalinan normal pervagina sejumlah 3 orang (4,9%) dan sectio caesarea sejumlah 17 orang (27,9%). Hasil uji chi-square menunjukkan nilai value adalah 0,036 (ρ value < 0,05) dan hasil dari odd ratio adalah 4,89 (OR = 4,89). Maka dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara jenis persalinan dengan kejadian postpartum blues. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara jenis persalinan dengan kejadian postpartum blues pada ibu nifas di Rumah Sakit Daerah Balung Kabupaten Jember. Jenis persalinan dapat mempengaruhi kejadian postpartum blues karena seseorang memiliki pengalaman yang buruk sehingga menyebabkan trauma psikis yang dapat menimbulkan kemampuan ibu dalam merawat diri dan bayi akan berkurang. Perawat mampu melaksanakan peran perawat dalam melakukan edukasi dan melakukan antenatal care secara rutin pada masa kehamilan ibu sehingga ibu dapat mengetahui kondisi janin yang dikandung dan dapat mempersiapkan persalinan yang akan dilakukan, memberikan edukasi pada ibu dan keluarga tentang dampak dari jenis persalinan, melaksanakan pengkajian lebih lanjut atau memberikan informasi dan konseling pada ibu postpartum blues
Item Description:162310101116
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101280
Ilmu Keperawatan