Kestabilan Lereng Timbunan DI Atas Tanah Lunak Dengan Pemodelan Hardening Soil Dan Perkuatan Matras Bambu Akibat Beban Dinamis (Studi Kasus: Double Track Jombang - Kertosono)

Pengembangan infrastruktur kereta api jalur ganda tidak selalu melewati lahan dengan daya dukung tanah yang baik, beberapa juga melewati lahan dengan lapisan tanah berkonsistensi lunak - sangat lunak. Lebih dari 10% dari luas tanah di Indonesia atau sekitar 20 juta hektar adalah tanah lunak yang ter...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ready, Bangun (Author)
Other Authors: Krisnamurti (Contributor), Nurtjahjaningtyas, Indra (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: Fakultas Teknik Universitas Jember, 2020-11-02T03:02:55Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02672 am a22002533u 4500
001 repository_unej_123456789_101498
042 |a dc 
100 1 0 |a Ready, Bangun  |e author 
100 1 0 |a Krisnamurti  |e contributor 
100 1 0 |a Nurtjahjaningtyas, Indra  |e contributor 
245 0 0 |a Kestabilan Lereng Timbunan DI Atas Tanah Lunak Dengan Pemodelan Hardening Soil Dan Perkuatan Matras Bambu Akibat Beban Dinamis (Studi Kasus: Double Track Jombang - Kertosono) 
260 |b Fakultas Teknik Universitas Jember,   |c 2020-11-02T03:02:55Z. 
500 |a 161920301012 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101498 
500 |a Magister Tenik Sipil 
500 4 1 |u 1920301 
520 |a Pengembangan infrastruktur kereta api jalur ganda tidak selalu melewati lahan dengan daya dukung tanah yang baik, beberapa juga melewati lahan dengan lapisan tanah berkonsistensi lunak - sangat lunak. Lebih dari 10% dari luas tanah di Indonesia atau sekitar 20 juta hektar adalah tanah lunak yang terdiri dari tanah lempung lunak dan tanah gambut. Mempertimbangkan masalah pada tanah lunak yang cukup berpengaruh dalam keberhasilan pembangunan infrastruktur, perbaikan tanah harus dilakukan agar infrastruktur tidak rusak sebelum usia yang direncanakan. Perbaikan dengan sistem matras cerucuk bambu memberikan biaya yang efektif dan solusi andal untuk menjaga stabilitas timbunan dan mengurangi differential settlement. Model Elemen Hingga adalah cara numerik untuk memecahkan masalah dalam ilmu fisika dan matematika. Metode numerik ini memberikan nilai perkiraan parameter yang tidak diketahui pada sejumlah struktur nodal sistem diskrit. Hardening Soil Model (HS) standar adalah model canggih untuk memodelkan perilaku tanah. Namun, nilai kekakuan tanah dijelaskan lebih akurat dengan menggunakan tiga kekakuan masukan yang berbeda yaitu kekakuan pembebanan triaksial (E50), kekakuan unloading triaksial (Eur) dan kekakuan pembebanan satu arah (Eoed). Untuk kasus tertentu, Hardening Soil Model (HS) lebih akurat dan mendekati kondisi lapangan. Ini dapat dilihat dari beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pendekatan Hardening Soil Model (HS) sangat tipikal dengan hasil pengujian lapangan. Nilai faktor keamanan (SF) dari analisis stabilitas lereng di tanah lunak menggunakan pemodelan dengan perkuatan cerucuk dan matras bambu didapatkan nilai safety factor sebesar 2,10. 
546 |a Ind 
690 |a Kestabilan Lereng Timbunan 
690 |a Tanah Lunak 
690 |a Pemodelan Hardening Soil 
655 7 |a Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101498 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101498  |z Get Fulltext