Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kecemasan KeluargaPasien Di Instalasi Rawat Intensif Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi Kabupaten Jember

Pada ruang perawatan intensif pasien yang dirawat adalah pasien dengan kondisi kritis dan pasien dengan penyakit mengancam nyawa yang membutuhkan alat medis khusus untuk perawatannya. Pada ruang ini juga banyak terjadi hal yang dapat memicu respon psikologis keluarga. Distres spiritual, disfungsi ke...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: JANNAH, Dina Kholifatul (Author)
Other Authors: WANTIYAH (Contributor), YUNANTO, Rismawan Adi (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: Fakultas Keperawatan, 2020-11-12T03:18:00Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 04979 am a22002533u 4500
001 repository_unej_123456789_101887
042 |a dc 
100 1 0 |a JANNAH, Dina Kholifatul  |e author 
100 1 0 |a WANTIYAH  |e contributor 
100 1 0 |a YUNANTO, Rismawan Adi  |e contributor 
245 0 0 |a Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kecemasan KeluargaPasien Di Instalasi Rawat Intensif Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi Kabupaten Jember 
260 |b Fakultas Keperawatan,   |c 2020-11-12T03:18:00Z. 
500 |a NIM162310101239 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101887 
500 |a Kperawatan 
500 4 1 |u 2310101 
520 |a Pada ruang perawatan intensif pasien yang dirawat adalah pasien dengan kondisi kritis dan pasien dengan penyakit mengancam nyawa yang membutuhkan alat medis khusus untuk perawatannya. Pada ruang ini juga banyak terjadi hal yang dapat memicu respon psikologis keluarga. Distres spiritual, disfungsi keluarga, isu kematian, duka cita, putus asa, ketidakberdayaan dan perasaan emosional lainnya banyak terjadi di ruang perawatan intensif sehingga keluarga pasien mengalami respon psikologis seperti kecemasan. Ruang perawatan intensif memiliki aturan dalam jam kunjung, dimana pembatasan bahkan ketiadaan jam kunjung sudah menjadi hal yang wajar di ruang ICU. Keadaan ini menyebabkan keluarga menjadi terpisah dengan pasien dan perawat menjadi orang yang dapat dipercaya keluarga sebagai orang terdeka pasien. Ketika perawat memberikan asuhan keperawatan yang didasarkan dengan perilaku caring dengan sentuhan kasih sayang, kepedulian, kebaikan, kehadiran, serta selalu mendengarkan maka pasien maupun keluarga pasien akan merasa nyaman dan percaya kepada perawat. Sehingga perilaku caring perawa penting untuk diterapkan baik kepada pasien maupun keluarga pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di instlasi rawat intensif RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RSD dr. Soebandi dengan jangka waktu yakni sejak Januari 2020 hingga Februari 2020 dengan menggunakan keluarga pasien sebagai responden dengan jumlah 100 keluarga pasien di instlasai rawat intensif (ICU, ICCU, PICU-NICU) yang ditentukan dengan teknik consecuive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan Kuesioner Perilaku Caring Perawat (KPCP) dan Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) kepada keluarga pasien yang bersedia menjadi responden penelitian dengan didampingi peneliti. Selanjutnya data diolah menggunakan aplikasi koputer untuk mengetahui hubungan dari kedua variabel yang diteliti yakni perilaku caring perawat dan tingkat kecemasan keluraga pasien. Hasil penelitian ini didapatkan hasil univariat karakteristik responden yakni usia mayoritas keluarga pasien berada dalam usia dewasa awal (26-35 tahun) (32%). Lebih dari sebagian keluarga pasien berjenis kelamin perempuan (64%) dengan status hubungan terbanyak adalah sebagai anak (35%) dan hampir seluruhnya bertempat tinggal serumah dengan pasien (80%). Hasil dari penilaian keluarga pasien mengenai perilaku caring perawat yakni mayoritas keluarga pasien (78%) menyatakan perilaku caring perawat dalam kategori baik. Sedangkan tingkat kecemasan keluarga pasien kebanyakan adalah mengalami kecemasan tingkat normal (42%). Hasil analisis bivariat berdasarkan uji korelasi Spearman diketahui bahwa nilai p > 0,05 dimana p = 0,424. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di instlasi rawat intensif RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember. Fenomena yang terjadi dalam penelitian ini yakni terdapat 2 keluarga yang menilai perilaku caring perawat dalam kategori baik namun mengalami kecemasan tingkat berat. Hal ini disebabkan karena keluarga mencemaskan keadaan pasien dan merasa takut akan kehilangan anggota keluarganya. keluarga lebih mementingkan kondisi pasien daripada bagaimana perawat merawat, memberikan perhatain dan memperlakukan keluarga pasien. Sehingga perilaku caring tidak diperhatikan lebih oleh keluarga daripada bagaimana kondisi pasien. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di instlasi rawat intensif RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai kecemasan keluarga dimana terdapat banyak faktor yang dapat mencetuskan kecemasan keluarga pasien di ruang perawatan intensif. 
546 |a Ind 
690 |a Perilaku Caring 
690 |a Ruang Perawatan Intensif 
690 |a Anxiety 
655 7 |a Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101887 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101887  |z Get Fulltext