Efektivitas Ekstrak Bunga Rosella Hibiscus Sabdariffa L. Sistemik Terhadap Penyembuhan Ulser Pada Tikus Wistar Rattus Norvegicus

Hasil penelitian ini menunjukkan kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak rosella dosis 0,17 mg/gBB (P1) mengalami penyembuhan paling cepat yaitu 7 hari, sedangkan pada kelompok kontrol negatif mengalami penyembuhan paling lambat, yaitu 11 hari. Kelompok perlakuan ekstrak rosella dengan dosis 0,3...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MUMPUNI, Nindita Cahya (Author)
Other Authors: TRIWAHYUNI, Iin Eliana (Contributor), LESTARI, Pujiana Endah (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, 2020-11-30T05:09:19Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02669 am a22002293u 4500
001 repository_unej_123456789_102265
042 |a dc 
100 1 0 |a MUMPUNI, Nindita Cahya  |e author 
100 1 0 |a TRIWAHYUNI, Iin Eliana  |e contributor 
100 1 0 |a LESTARI, Pujiana Endah  |e contributor 
245 0 0 |a Efektivitas Ekstrak Bunga Rosella Hibiscus Sabdariffa L. Sistemik Terhadap Penyembuhan Ulser Pada Tikus Wistar Rattus Norvegicus 
260 |b Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember,   |c 2020-11-30T05:09:19Z. 
500 |a NIM 161610101111 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102265 
500 |a Kedokteran Gigi 
500 4 1 |u 6101011 
520 |a Hasil penelitian ini menunjukkan kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak rosella dosis 0,17 mg/gBB (P1) mengalami penyembuhan paling cepat yaitu 7 hari, sedangkan pada kelompok kontrol negatif mengalami penyembuhan paling lambat, yaitu 11 hari. Kelompok perlakuan ekstrak rosella dengan dosis 0,33 mg/gBB (P2) dan dosis 0,66 mg/gBB (P3) sembuh dalam waktu berturut - turut pada hari ke 8 dan hari ke 9. Peningkatan jumlah hari sembuh pada pemberian dosis 0,33 mg/gBB dan dosis 0,66 mg/gBB dimungkinkan karena kandungan bioaktif sudah terlalu tinggi, sehingga fungsi antosianin, flavonoid, dan saponin dalam ekstrak rosella sudah tidak optimal. Kadar flavonoid sebagai antiinflamasi mengalami penurunan aktivitas pada konsentrasi ekstrak yang tinggi. Selain itu, penambahan kandungan antosianin sebagai antioksidan yang berlebihan akan memerusak jaringan. Pemberian saponin sebagai antibakteri dengan tingkat kepekatan ekstrak yang terlalu tinggi juga dapat menghambat saponin untuk menembus membran sel bakteri. Kelompok kontrol positif menggunakan Vitamin C terbukti juga dapat mempercepat waktu penyembuhan, yaitu 9 hari. Vitamin C mempuyai aktivitas antioksidan dengan menghambat kerusakan oksidatif terhadap suatu molekul target dan juga berperan sebagai bahan essensial dalam pembentukan kolagen dan elastin serta dalam proses penyembuhan luka. Dalam studi terbaru menunjukkan bahwa pH yang rendah dari Vitamin C berfungsi sebagai antibakteri karena pH rendah dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak rosella dapat mengurangi diameter ulser dan mempercepat waktu penyembuhan ulser. Dosis ekstrak rosella yang paling efektif terhadap penyembuhan ulser pada tikus wistar adalah dosis 0,17 mg/gBB. 
546 |a Ind 
690 |a Ekstrak Bunga Rosella 
655 7 |a Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102265 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102265  |z Get Fulltext