Hubungan Pola Bakteri dan Parasit pada Lalat dengan Angka Kejadian Penyakit Tular Vektor Lalat di Pasar, TPA, Peternakan Ayam dan Sapi di Kabupaten Jember Tahun 2019

Lalat menularkan penyakit ke manusia dengan membawa berbagai patogen yang menempel pada badannya. Patogen diambil oleh lalat dari sampah, kotoran, dan benda lain yang melekat pada kaki, sayap, mulut, dan anggota badan lainnya, kemudian ditransmisikan pada makanan dan minuman manusia dan / atau hewan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: ZAM, Riza Indira Fadillah Zam (Author), CAESARINA, Ancah (Author)
Other Authors: SULISTYANINGSIH, Erma (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: Pascasarjana, 2020-12-02T03:14:53Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Lalat menularkan penyakit ke manusia dengan membawa berbagai patogen yang menempel pada badannya. Patogen diambil oleh lalat dari sampah, kotoran, dan benda lain yang melekat pada kaki, sayap, mulut, dan anggota badan lainnya, kemudian ditransmisikan pada makanan dan minuman manusia dan / atau hewan. Beberapa patogen yang ditransmisikan lalat secara mekanik adalah bakteri Escherichia coli, Shigella, Salmonella, Vibrio colera dan parasit seperti Balantidium coli, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia. Hal ini diduga terkait dengan kejadian dan penyebaran penyakit tular vektor lalat oleh patogen yang berasal dari sarang lalat. Beberapa penyakit ditularkan oleh vektor lalat, seperti diare, disentri, tifus, dan kolera. Penemuan populasi lalat di Pasar, tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah, peternakan ayam, dan peternakan sapi berpotensi sebagai sarang perindukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pola bakteri dan parasit pada lalat dengan angka kejadian penyakit tular vektor lalat dari sekitar Pasar, TPA, Peternakan Ayan dan Sapi. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel lalat dari lokasi Pasar, TPA, Peternakan Sapi dan Peternakan Ayam. Sampel pertama diuji di Laboratorium Mikrobiologi dengan melakukan kultur secara media selektif dan uji reaksi biokimia lalu diidentifikasi pola bakteri dibedakan setiap lokasi. Sampel kedua diuji di Laboratorium Parasitologi dengan mengamati dibawah mikroskop dengan pembesaran hingga 1000x dan diidentifikasi pola parasit dari setiap lokasi. Prevalensi angka kejadian penyakit tular vektor lalat dikumpulkan menggunakan kohort dari tempat pelayanan kesehatan di sekitar Pasar, TPA, Peternakan Sapi dan Ayam. Hasil dari sampel pertama ditemukan pola bakteri E. coli, Salmonella dan Shigella dari pasar. Pada TPA didapatkan hasil pola bakteri E. coli, Shigella, Salmonella, dan Vibrio cholera. Pada Peternakan Ayam didapatkan hasil pola bakteri E. coli, Shigella, dan Salmonella. Dan dari Peternakan sapi didapatkan bakteri E. coli. Hasil dari sampel kedua tidak ditemukan ciri-ciri parasit yang mengarah pada jenis Entamoeba histolytica, Balantidium coli, maupun Giardia lamblia dari setiap lokasi. Prevalensi kejadian penyakit tular vektor lalat berdasarkan kohort dari tempat pelayanan kesehatan sekitar lokasi Pasar, TPA, Peternakan Sapi, dan Peternakan Ayam sejumlah 61 kasus. Dari lokasi sekitar Pasar ditemukan sejumlah 7 kasus diare, tifoid 3 kasus, disentri 8 kasus dan tidak ditemukan kejadian kolera. Dari lokasi sekitar TPA ditemukan jumlah keseluruhan kasus diare adalah 10 kasus, tifoid 2 kasus dan tidak ditemukan kejadian disentri dan kolera. Dari lokasi sekitar Peternakan Ayam ditemukan jumlah keseluruhan kasus diare adalah 15 kasus, tifoid 4 kasus, disentri 4 kasus dan kolera 1 kasus. Dari lokasi sekitar Peternakan Sapi ditemukan jumlah keseluruhan kasus diare adalah 3 kasus, tifoid 5 kasus, disentri 1 kasus dan tidak ditemukan kejadian kolera. Penelitian dianalisis menggunakan uji Chi square dengan crosstab 7x4 dengan signifikansi 0,05. Dari lokasi Pasar ditemukan 3 bakteri dengan prevalensi 18 kasus penyakit tular vektor lalat dan ada hubungan yang signifikan antara pola bakteri pada lalat dengan angka kejadian penyakit tular vektor lalat sekitar lokasi Pasar. Dari TPA ditemukan 4 bakteri dengan prevalensi 10 kasus penyakit tular vektor lalat dan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola bakteri pada lalat dengan angka kejadian penyakit tular vektor lalat sekitar lokasi TPA. Dari Peternakan ayam ditemukan 3 bakteri dengan prevalensi 24 kasus penyakit tular vektor lalat dan ada hubungan yang signifikan antara pola bakteri pada lalat dengan angka kejadian penyakit tular vektor lalat sekitar lokasi Peternakan Ayam. Dari Peternakan sapi ditemukan 1 bakteri dan 9 kasus penyakit tular vektor lalat dan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola bakteri pada lalat dengan angka kejadian penyakit tular vektor lalat sekitar lokasi di Peternakan Sapi.
Item Description:NIM172520102005
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102307
Ilmu Kesehatan Masyarakat