Estimasi Kandungan Klorofil pada Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Menggunakan Metode Ground Based Remote Sensing (GBRS) dan Low Altitude Remote Sensing (LARS)

Tebu merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena keadaan iklim yang sesuai dengan syarat tumbuh dan perkembangan tanaman tebu. Maka dari itu nutrisi yang dibutuhkan tanaman harus diketahui agar tidak terjadi pemberian nutrisi tambahan yang kurang ataupun berlebih. Nutr...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: GUNAWAN, Aditya Aulia Akbar (Author)
Format: Academic Paper
Published: TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER, 2021-03-17T02:52:37Z.
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02614 am a22002053u 4500
001 repository_unej_123456789_103376
042 |a dc 
100 1 0 |a GUNAWAN, Aditya Aulia Akbar  |e author 
245 0 0 |a Estimasi Kandungan Klorofil pada Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Menggunakan Metode Ground Based Remote Sensing (GBRS) dan Low Altitude Remote Sensing (LARS) 
260 |b TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER,   |c 2021-03-17T02:52:37Z. 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103376 
500 4 1 |u TEKNIK PERTANIAN 
520 |a Tebu merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena keadaan iklim yang sesuai dengan syarat tumbuh dan perkembangan tanaman tebu. Maka dari itu nutrisi yang dibutuhkan tanaman harus diketahui agar tidak terjadi pemberian nutrisi tambahan yang kurang ataupun berlebih. Nutrisi tanaman khususnya nitrogen merupakan hal yang sangat penting bagi tanaman. Kekurangan nitrogen pada tanaman dapat menyebabkan tanaman mengalami klorosis dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Nitrogen yang terkandung pada tanaman juga mempengaruhi jumlah klorofil yang terkandung pada tanaman. Ground based remote sensing (GBRS) dan low altitude remote sensing (LARS) merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperkirakan kandungan klorofil pada tanaman tanpa merusaknya. Pemanfaatan GBRS dan LARS memperoleh data sekunder yang harus diolah lagi menggunakan perhitungan matematis untuk memperoleh nilai indeks vegetasi. Nilai indeks vegetasi ini yang selanjutnya akan dihitung koefisien determinasinya dengan nilai klorofil tanaman yang diperoleh dengan alat soil plant analysis development (SPAD) chlorophyll meter. Indeks vegetasi yang digunakan adalah NDVI RGB, BRAVI, BRAVI - SR, dan VARI. Hasil dari penelitian yaitu nilai korelasi dan koefisien determinasi (R2 ) antara indeks vegetasi NDVI RGB dan SPAD memiliki nilai tertinggi bernilai 0,9021 dan 0,8137. Indeks NDVI dan BRAVI - SR memiliki nilai RMSE terendah sebesar 2,45. Hasil analisa berdasarkan luasan rentang nilai estimasi SPAD juga menunjukkan bahwa indeks vegetasi NDVI RGB menjadi indeks memiliki nilai eror paling rendah. Dapat disimpulkan indeks vegetasi NDVI RGB dapat mengestimasi nilai klorofil pada tanaman tebu dengan baik dan dapat mengestimasi luasan lahan berdasarkan rentang nilai SPAD terbaik. 
546 |a Ind 
690 |a tebu 
690 |a estimasi 
690 |a GBRS 
690 |a LARS 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103376 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103376  |z Get Fulltext