Analisis Risiko Pengadaan Bahan Baku Suwar Suwir Di UD. Mutiara Rasa Ajung-Jember

Pengadaan bahan baku yang tepat perlu dilakukan oleh setiap perusahaan yang bergerak di bidang produksi untuk menjamin kelancaran proses produksi. Bahan baku merupakan bahan utama di dalam melakukan proses produksi sampai menjadi barang jadi. Pemakaian bahan baku pada sebuah perusahaan yang baik aka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SARI, Linda Puspita (Author)
Other Authors: Herry P., Bambang (Contributor), Wibowo, Yuli (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN, 2021-04-20T04:11:24Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pengadaan bahan baku yang tepat perlu dilakukan oleh setiap perusahaan yang bergerak di bidang produksi untuk menjamin kelancaran proses produksi. Bahan baku merupakan bahan utama di dalam melakukan proses produksi sampai menjadi barang jadi. Pemakaian bahan baku pada sebuah perusahaan yang baik akan menjamin keberlanjutan proses produksi selain itu juga dapat menghemat biaya produksi. Sistem perencanaan dan pengadaan bahan baku yang diterapkan UD. Mutiara Rasa masih bersifat konvensional. Pengadaan bahan baku dilakukan hanya mengacu pada kapasitas produksi sebelumnya yaitu membutuhkan sekitar 2 kwintal tapai singkong setiap produksi. Bahan baku berupa tapai singkong didapatkan dari satu supplier saja yang sudah bekerja sama dengan pihak UD. Mutiara Rasa. Berdasarkan kegiatan pengadaan bahan baku yang terdapat di UD. Mutiara Rasa sering terjadi risiko bahan baku yang diterima tidak sesuai dengan standart kualitas yang sudah ditentukan oleh perusahaan, yang nantinya dapat mempengaruhi pada saat proses pemasakan. Apabila kualitas tapai singkong sangat buruk dan tidak dapat diolah menjadi suwar suwir maka akan merugikan pihak UD. Mutiara Rasa. Untuk mengendalikan risiko yang sering terjadi di UD. Mutiara Rasa maka perlu dilakukan pengendalian strategi risiko pengadaan bahan baku untuk mengetahui risiko yang mempengaruhi dan alternatif yang baik untuk mengendalikan risiko tersebut. Metode yang digunakan yaitu ME-MCDM (Multi Expert-Multi Criteria Decision Making) dan AHP (Analytical Hierarchy Process). ME-MCDM digunakan untuk AHP diguanakan untuk mengetahui bobot dari setiap alternatif pengendalian risiko. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 risiko yang paling berpengaruh pada pengadaan bahan baku. Hasil analisis menggunakan metode ME-MCDM menunjukkan bahwa ada 1 risiko yang memiliki nilai paling tinggi yaitu ketidaksesuaian kualitas karena lemahnya proses pengawasan dalam penerimaan bahan baku. Strategi pengendalian yang digunakan untuk risiko ketidaksesuaian kualitas bahan baku karena lemahnya proses pengawasan dalam penerimaan bahan bakumenggunakan metode AHP adalah dengan pengawasan kinerja berdasarkan SOP.
Item Description:161710301005
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104259
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN