Nilai Seni Pertunjukan Barong Sebagai Obyek Wisata Budaya Using

Pada bab ini akan membahas mengenai kondisi geografis dan demografis, latar belakang barong Kemiren sebagai seni tradisi ritual. Pembahasan terakhir pada bab ini adalah mengenai latar belakang barong Kemiren sebagai seni pertunjukan yang mencakup persiapan pertunjukan, selamatan peras sebagai akhir...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: PUTRO, Muhammad Agung Pramono (Author), SUGIYANTO, Sugiyanto (Author), PUJI, Rully Putri Nirmala (Author), SOEPENO, Bambang (Author)
Format: Academic Paper
Published: LaksBang PRESSindo, Yogyakarta, 2021-06-29T04:46:24Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pada bab ini akan membahas mengenai kondisi geografis dan demografis, latar belakang barong Kemiren sebagai seni tradisi ritual. Pembahasan terakhir pada bab ini adalah mengenai latar belakang barong Kemiren sebagai seni pertunjukan yang mencakup persiapan pertunjukan, selamatan peras sebagai akhir dari pertunjukan, dan doa mantra sopo wenang. Pada bab ini akan membahas fungsi nilai seni pertunjukan barong secara sosial budaya yang didalamnya mengenai nilai bentuk barong, nilai menjalankan ritual, dan terakhir nilai sesaji­ sesaji barong. Fungsi nilai secara sosial budaya melingkupi nilai­nilai pada bentuk barong, prosesi ritualnya, dan sesaji sebagai perlengkapan. Nilai­nilai tersebut tercakup dalam kegiatan­kegiatan adat yang membentuk relasi kehidupan sosial masyarakat dan keyakinan spiritual masyarakat terhadap nilai­ nilai luhur barong. Fungsi nilai tersebut yang dimanfaatkan di bidang pariwisata dan dikembangkan secara keberlanjutan. Pada bab ini akan dibahas mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki oleh kabupaten Banyuwangi untuk menunjang kegiatan pariwisata dan konektifitas masyarakat Banyuwangi. Infrastruktur dan konektivitas memegang peran kunci untuk mengoptimalkan berbagai potensi yang ada di Banyuwangi, termasuk potensi kepariwisataanya. Infrastruktur dan konek­ tivitas menjadi dua hal yang berkaitan. Konektifitas yang baik hanya bisa dicapai dengan pembangunan infrastruktur. Jika mengacu pada teori 3 A (aksebilitas, amenitas, dan atraksi) pengembangan pariwisata yang sangat terkenal, insfrastruktur dan konektivitas juga berperan sentral. Aksebilitas ke destinasi akan semakin mudah jika didukung infrasutruktur yang baik. Demikian pula amenitas yang memanjakan wisatawan ditopang pembangunan insfrastruktur pendukung (Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, 2017:66).
Item Description:http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104877
KODEPRODI0210302#PendidikanSejarah
NIDN160210302049
NIDN0020025702
NIDN0010079101