Produksi Dan Purifikasi Rekombinan Protein wee1 Untuk Pembuatan Poliklonal Antibodi

Siklus sel merupakan mekanisme seluler yang sangat krusial pada setiap organisme karena berperan dalam mengatur proses pembelahan sel. Siklus sel terdiri dari empat tahapan, yaitu Gap 1 (G1), sintesis (S), Gap 2 (G2) dan mitosis (M). Pada fase G1 sel mengalami pertumbuhan ukuran dan menduplikasi org...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: OKTAPAN, Ladefa Primana (Author)
Format: Academic Paper
Published: Fakultas Pertanian Universitas Jember, 2022-05-24T03:57:50Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02503 am a22001933u 4500
001 repository_unej_123456789_106865
042 |a dc 
100 1 0 |a OKTAPAN, Ladefa Primana  |e author 
245 0 0 |a Produksi Dan Purifikasi Rekombinan Protein wee1 Untuk Pembuatan Poliklonal Antibodi 
260 |b Fakultas Pertanian Universitas Jember,   |c 2022-05-24T03:57:50Z. 
500 |a http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106865 
520 |a Siklus sel merupakan mekanisme seluler yang sangat krusial pada setiap organisme karena berperan dalam mengatur proses pembelahan sel. Siklus sel terdiri dari empat tahapan, yaitu Gap 1 (G1), sintesis (S), Gap 2 (G2) dan mitosis (M). Pada fase G1 sel mengalami pertumbuhan ukuran dan menduplikasi organel-organelnya. Kemudian fase S sel mensitesis DNA (replikasi DNA). Setelah itu, fase G2 sel bersiap untuk membelah setelah proses replikasi dan dilanjutkan pada fase mitosis untuk membelah diri menjadi dua sel. Check-point G2/M berperan untuk memastikan bahwa semua kromosom telah direplikasi secara akurat dan tidak ada kesalahan. Beberapa protein yang berperan penting dalam mekanisme check-point G2 diantaranya cyclin-dependent kinase 1 (CDK1), Cyclin B1, Wee1 kinase (Wee1) dan cell division control protein 25C (CDC25C). CDK1 merupakan sentral dari check-point G2 yang bertanggung jawab untuk mengarahkan sel ke fase mitosis. CDK1 secara langsung diregulasi oleh Wee1 dan CDC25C melalui mekanisme fosforilasi dan defosforilasi. Wee1 memfosforilasi CDK1 pada Tyr 15, sehingga menyebabkan CDK1 tidak aktif dan menyebabkan terhambatnya proses pembelahan sel. Penelitian yang terkait tentang pengaturan ukuran sel dilakukan dengan memanipulasi aktivitas CDK1 salah satunya dengan mengoverekspresikan Wee1. Overekspresi gen OsWee1 sudah pernah dilakukan akan tetapi masih belum sepenuhnya menganalisa regulasi gen Wee1 pada tingkat ekspresi protein. Analisis molekuler yang dilakukan sejauh ini berupa analisis PCR dan ekspresi tingkat transkripsi (m-RNA). Analisa biokimia tingkat translasi pada protein Wee1 perlu dianalisa untuk menentukan bahwa perubahan morfologi dan fenotipik yang terjadi memang disebabkan oleh overekspresi protein Wee1 
520 |a Prof. Ir.Bambang Sugiharto, M.Agr.Sc., D.Agr.Sc,(Pembimbing) 
546 |a other 
690 |a ANTIBODI 
690 |a PROTEIN WEE.I 
655 7 |a Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106865 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106865  |z Get Fulltext