Pengaruh Lama Fermentasi Serbuk Gergaji dan Dosis Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan

Serbuk gergaji merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dari industri pengolahan kayu. Berat limbah serbuk gergaji yang dihasilkan di Jawa Timur mencapai 113.655,45 ton/tahun. Secara umum serbuk gergaji dimanfaatkan sebagai media baglog budidaya jamur tiram, sebagai media tanaman hias dan bahan p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NIKMAH, Anggi Khumrotin (Author)
Format: Academic Paper
Published: Fakultas Pertanian, 2022-06-22T04:45:15Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Serbuk gergaji merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dari industri pengolahan kayu. Berat limbah serbuk gergaji yang dihasilkan di Jawa Timur mencapai 113.655,45 ton/tahun. Secara umum serbuk gergaji dimanfaatkan sebagai media baglog budidaya jamur tiram, sebagai media tanaman hias dan bahan pembuatan pupuk kompos. Pemanfaatan serbuk gergaji sebagai pupuk dasar kompos masih belum cukup maksimal dikarenakan masih belum diketahui oleh khalayak masyarakat. Serbuk gergaji memilik kandungan hara N sekitar 0,23-1,96%, kandungan P2O5 sekitar 0,00-0,09%, dan K2O sekitar 0,01-0,48% sehingga berpotensi apabila dijadikan sebagai pupuk dasar pembenah tanah. Namun permasalahanya adalah serbuk gergaji merupakan bahan organik yang memiliki kandungan lignin dan selulosa tinggi. Selain itu jumlah karbon yang terdapat dalam serbuk gergaji dapat meningkatkan kadar C/N ratio, sehingga nilai C/N sangat tinggi. Sedangkan nilai C/N yang dibutuhkan sebagai persyaratan kompos adalah dengan kadar yang rendah. Solusi yang ditawarkan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut yaitu berupa lama fermentasi didalam pengomposan serbuk gergaji dengan berbagai waktu yang berbeda-beda. Salah satu persyaratan agar dapat menghasilkan kompos yang berkualitas yaitu terdapat kandungan unsur hara N, P dan K minimal sebesar 2%. Solusi selanjutnya yang ditawarkan yaitu penambahan kotoran sapi sebagai campuran dalam pengomposan serbuk gergaji. Diketahui kotoran sapi memiliki kandungan hara yang cukup tinggi. Kotoran sapi yang ditambahkan dosisnya berbeda-beda diharapakan dapat membantu dalam menghasilkan kompos yang berkualitas bagi tanaman Kailan. Tanaman Kailan merupakan salah satu jenis hortikultura sayur yang haus akan pupuk organik, salah satunya yaitu kompos. Kandungan hara yang dihasilkan dari kompos dapat diserap oleh tanaman Kailan untuk proses pertumbuhannya sehingga dapat menghasilkan kadar bobot segar yang tinggi. Apabila bobot segar yang dihasilkan memiliki kadar yang tinggi, maka memungkinkan hasil panen yang didapat juga tinggi. Sehingga tujuan dari adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah dari lama fermentasi kompos serbuk gergaji yang ditambahkan dengan berbagai dosis kotoran sapi dapat memberikan pengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Kailan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktorial. Faktor pertama lama fermentasi (L) serbuk gergaji yang terdiri dari 3 taraf diantaranya L1 (21 hari), L2 (28 hari) dan L3 (35 hari). Faktor kedua dosis kotoran sapi (D) yang terdiri dari 4 taraf diantaranya D0 (dosis 0%), D1 (dosis 10%), D2 (dosis 30%) dan D3 (dosis 50%). Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu berat segar tanaman (gram) sebagai variabel utama, kemudian tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), volume akar (ml), berat kering tanaman (gram), laju pertumbuhan relatif (gram/tanaman) dan kadar air (%) sebagai variabel pendukung. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragamnya dengan uji F dengan taraf 1 dan 5%. Apabila terdapat hasil perlakuan yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa perlakuan dosis kotoran sapi dan lama fermentasi pengomposan memberikan interaksi yang berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman Kailan. Secara faktor tunggal, penambahan dosis kotoran sapi berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel kecuali pada variabel volume akar dan kadar air. Sedangkan faktor tunggal lama fermentasi pengomposan berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan. Secara keseluruan perlakuan dosis 50% dan waktu fermentasi pengomposan selama 35 hari terah merupakan kombinasi perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Kailan.
Ir. Raden Soedradjad, M.T.
Item Description:http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107190