Pengaruh Pemberian Biogranul Kombinasi Biochar Sekam Padi, Kotoran sapi, dan Limbah ikan Terhadap Perbaikan Sifat Kimia Tanah Entisol Yang ditanami Sawi (Brassica juncea L.)

Entisol merupakan jenis tanah yang tinggi akan terjadinya erosi dan rendah akan kandungan unsur hara tersedia bagi tanaman. Permasalahan lain yang membuat tanah entisol yang menjadi kurang produktif yaitu memiliki pH masam, tingkat agregasi rendah, daya menyimpan air rendah dan minim akan kandungan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PERDANA, A.Ardio (Author)
Format: Academic Paper
Published: FAKULTAS PERTANIAN, 2022-06-23T08:42:02Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Entisol merupakan jenis tanah yang tinggi akan terjadinya erosi dan rendah akan kandungan unsur hara tersedia bagi tanaman. Permasalahan lain yang membuat tanah entisol yang menjadi kurang produktif yaitu memiliki pH masam, tingkat agregasi rendah, daya menyimpan air rendah dan minim akan kandungan hara yang ada untuk tanaman. Agar memaksimalkan sifat kimia pada tanah diperlukan penambahan bahan organik, salah satunya adalah biochar. Biochar merupakan bahan organik dari proses pembakaran tidak sempurna pada biomassa dengan kadar oksigen sebesar <2% dan pada suhu pembakaran 300- 400℃. Biochar memiliki sifat mampu menyimpan kandungan air yang baik, sehingga mampu menunjang kekurangan dari tanah entisol yang tidak mudah dalam menyimpan air. Kekurangan lain yang dimiliki oleh biochar yaitu mengandung unsur hara yang rendah. Penambahan bahan organik yang dapat menyempurnakan kandungan hara serta menunjang perbaikan sifat kimia pada tanah. Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan adalah kotoran sapi dan limbah ikan. Tujuan penelitian ini agar melihat pengaruh biogranul hasil kombinasi biochar, kotoran sapi, dan limbah ikan terhadap perbaikan sifat kimia tanah entisol. Penelitian berlangsung mulai Januari 2021 s.d July 2021. Tanah yang dipakai ialah jenis entisol dari Dusun menampu, Desa gumukmas, Kecamatan puger, Kabupaten Jember. Untuk Pelaksanaan penanaman dilaksanakan di green house ilmu tanah, Fakultas pertanian Universitas Jember. Sedangkan untuk analisis sifat kimia pada tanah di Laboratorium kesuburan tanah Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian ini mempergunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan variasi dosis pupuk bio granul berbahan dasar kombinasi biochar sekam padi, kotoran sapi dan limbah ikan dengan perlakuan sejumlah 5 yang terdiri dari S1 (Kontrol), S2 (10 Ton/ha), S3 (20 Ton/ha), S4 (30 Ton/ha) dan S5 (40 ton/ha). Penelitian dilaksanakan dengan tahap analisis pendahuluan pada tanah dan pupuk dengan variabel pH, Nitrogen, Fosfor, Kalium dan C-organik. Tujuan dilakukan analisis pendahuluan untuk mengetahui unsur hara tanah dan pupuk. Tahap selanjutnya adalah pencampuran tanah dan pupuk yang selanjutnya diinkubasi selama 30 hari dan dilanjut dengan penanaman, pemanenan tanaman sawi dan analisis akhir pada tanah dengan variabel pengamatan seperti pH, Nitrogen, Fosfor, Kalium dan C- organik. Sedangkan untuk variabel pengamatan pada tanaman mencakup panjang daun, tinggi tanaman , jumlah daun, panjang akar, berat kering pada tanaman dan berat basah tanaman. Hasil penelitian menunjukan pengaruh pupuk biogranul kombinasi biochar sekam padi, kotoran sapi dan limbah ikan berpengaruh dalam meningkatkan kandungan Nitrogen tanah dari (0,13%) menjadi (0,22%), kandungan Fosfor tanah dari (19,98 ppm P2O5) menjadi (48,48 ppm P2O5), Kalium dari (0,77 me/100 gram) menjadi (0,81 me/100 gram) dan kandungan C-organik dari (0,85%) menjadi (1,40%). perlakuan dosis 40 ton/ha sebagai dosis paling Optimum untuk perbaikan sifat kimia tanah yang berpengaruh terhadap peningkatan kandungan kalium dan Corganik pada tanah. Sedangkan pengaruh perbaikan sifat kimia tanah Entisol terhadap pertumbuhan tanaman sawi yaitu pada dosis 40 ton/ha mampu meningkatkan Jumlah daun (6.40 helai cm) dari dosis kontrol, panjang daun (11.90 cm) dari dosis kontrol, berat basah tanaman (34,01 gram) dari dosis kontrol dan berat kering (3,35 gram) dari dosis kontrol. Perlakuan yang memberikan pertumbuhan sawi terbaik yaitu pada dosis 40 ton/ha. Kata Kunci : Tanah Entisol, Bio granul , Tanaman sawi
Item Description:http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107260