Analisis Karakteristik Dielektrik Berbagai Minyak Nabati Sebagai Alternatif Isolasi Cair Untuk Transformator Tenaga
Penelitian ini membahas tentang Analisis Karakteristik Dielektrik Berbagai Minyak Nabati Sebagai Alternatif Isolasi Cair Untuk Transformator Tenaga. Minyak nabati pada penelitian ini fokus pada tiga macam minyak nabati yaitu minyak kemiri sunan, minyak jarak, dan minyak kelapa sawit. Penelitian ini...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Academic Paper |
Published: |
Fakultas Teknik,
2022-06-27T15:54:16Z.
|
Subjects: | |
Online Access: | Get Fulltext |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
LEADER | 02525 am a22002293u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | repository_unej_123456789_107680 | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a ANGGARA, Gustio Riki Kartiko |e author |
245 | 0 | 0 | |a Analisis Karakteristik Dielektrik Berbagai Minyak Nabati Sebagai Alternatif Isolasi Cair Untuk Transformator Tenaga |
260 | |b Fakultas Teknik, |c 2022-06-27T15:54:16Z. | ||
500 | |a http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107680 | ||
520 | |a Penelitian ini membahas tentang Analisis Karakteristik Dielektrik Berbagai Minyak Nabati Sebagai Alternatif Isolasi Cair Untuk Transformator Tenaga. Minyak nabati pada penelitian ini fokus pada tiga macam minyak nabati yaitu minyak kemiri sunan, minyak jarak, dan minyak kelapa sawit. Penelitian ini mengulas karakteristik dialektik ketiga minyak tersebut terhadap perubahan suhu. Minyak nabati ini akan dibandingkan dengan minyak transformator yaitu Shell Diala B, untuk mengetahui kelayakan minyak isolasi nabati. Hal ini menggunakan acuan standar tegangan tembus yang digunakan pada transformator daya. Metode penelitian ini adalah studi literatur dan pengumpulan data, yang mengacu pada pengaruh variasi suhu terhadap tegangan tembus. Variasi suhu yang digunakan adalah sebesar 30°C, 70°C dan 100°C. Penelitian ini menggunakan dasar teori transformator yaitu apabila arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga minyak nabati ini memiliki karakteristik tegangan tembus yang sama terhadap perubahan suhu, yaitu pada tegangan suhu 30°C. Selanjutnya, ketiga jenis minyak ini masih dibawah standar SPLN 49-1 : 1982 yaitu sebesar 30 kV dan masih belum memiliki kelayakan minyak isolasi transformator. Minyak kelapa sawit apabila dinaikkan menjadi 70°C maka tegangan tembus mengalami kenaikan yang cukup drastis yaitu sebesar 48,58 kV. Hal ini telah memenuhi standar apabila dibandingkan dengan minyak Sell diala B yang pada saat perubahan suhu 70°C tegangan tembusnya sebesar 47,09 kV. | ||
520 | |a Suprihadi Prasetyono, S.T., M.T. (Dosen Pembimbing) RB. Moch. Gozali, S.T., M.T (Dosen Pembimbing) | ||
546 | |a other | ||
690 | |a Karakteristik Dialektrik | ||
690 | |a Minyak Nabati | ||
690 | |a Perubahan Suhu | ||
690 | |a Transformator | ||
690 | |a Minyak Isolasi | ||
655 | 7 | |a Other |2 local | |
787 | 0 | |n http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107680 | |
856 | 4 | 1 | |u http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107680 |z Get Fulltext |