Analisis Pengendalian Kualitas Roti Menggunakan Metode Sqc (Statistical Quality Control) dan Fmea (Failure Mode and Effect Analysis) Pada Industri Rumahan Manise Bakery Jember

Dalam penelitian ini jumlah produk yang cacat berfluktasi setiap harinya, keadaan tersebut menunjukkan bahwa perlu melakukan pengendalian kualitas untuk mengurangi tingkat kecacatan pada produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kecacatan produk yang terjadi masih dalam batas kenda...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUSPANINGRUM, Aprilita Ajeng (Author)
Format: Academic Paper
Published: Fakultas Ekonomi, 2022-06-28T02:16:59Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Dalam penelitian ini jumlah produk yang cacat berfluktasi setiap harinya, keadaan tersebut menunjukkan bahwa perlu melakukan pengendalian kualitas untuk mengurangi tingkat kecacatan pada produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kecacatan produk yang terjadi masih dalam batas kendali atau tidak, kemudian mencari faktor penyebab kerusakan dan rekomendasi yang berguna untuk mengurangi tingkat kecacatan. Industri Rumahan Manise Bakery Jember merupakan usaha dagang yang bergerak dibidang roti. Jenis produk roti yang dihasilkan yaitu roti sobek, roti kepang,dan roti manis. Usaha dagang ini berlokasi di Jalan Kaca Piring No. 119 Gebang Tengah, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan (Action research). Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dan sekunder tersebut diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data pada penelitian ini adalah metode SQC (Statistical Quality Control) dan Metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Berdasarkan hasil peta kendali (p-chart) dapat diketahui bahwa produk yang cacat masih berada pada batas kendali, Adapun jenis kecacatan pada roti yaitu gosong dengan jumlah 126 pcs, bentuk tidak sesuai dengan jumlah 151 pcs, dan isi keluar (bocor) dengan jumlah 252 pcs. Penyebab kecacatan dalam kegiatan produksi disebabkan oleh beberapa faktor manusia , bahan baku , metode dan lingkungan . Prioritas perbaikan yang harus dilakukan pada saat proses produksi yaitu faktor manusia , dan metode
Dr.Handriyono, M.Si ; Dosen Pembimbing Drs.Eka Bambang Gusminto, M.M
Item Description:http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107951