Pengaruh Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) Terhadap Histologi Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Pasca Paparan Nikotin

Nikotin merupakan senyawa alkaloid yang banyak ditemukan pada tanaman Solanacea, salah satunya pada tanaman tembakau. Nikotin yang masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan ketergantungan serta memiliki efek samping antara lain pada hepar sebagai tempat metabolisme utama untuk nikotin. Nikotin yang mas...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DEAZ, Denina Rama (Author)
Format: Academic Paper
Published: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengertahuan Alam, 2022-06-28T03:11:42Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 04152 am a22002053u 4500
001 repository_unej_123456789_108057
042 |a dc 
100 1 0 |a DEAZ, Denina Rama  |e author 
245 0 0 |a Pengaruh Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) Terhadap Histologi Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Pasca Paparan Nikotin 
260 |b Fakultas Matematika dan Ilmu Pengertahuan Alam,   |c 2022-06-28T03:11:42Z. 
500 |a http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108057 
520 |a Nikotin merupakan senyawa alkaloid yang banyak ditemukan pada tanaman Solanacea, salah satunya pada tanaman tembakau. Nikotin yang masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan ketergantungan serta memiliki efek samping antara lain pada hepar sebagai tempat metabolisme utama untuk nikotin. Nikotin yang masuk ke dalam tubuh dapat memicu stres oksidatif dan dapat meningkatkan produksi radikal bebas (Reactive Oxygen Species/ROS). ROS dapat ditangkap oleh antioksidan di dalam tubuh. Namun jika terjadi peningkatan kadar ROS maka dapat mengakibatkan ketidakseimbangan antioksidan di dalam tubuh. Stress oksidatif dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada hepar yaitu degenerasi dan nekrosis. Salah satu upaya untuk mengatasi ketidakseimbangan antioksidan di dalam tubuh, dapat dilakukan dengan pemberian antioksidan dari luar tubuh yang bersumber dari tanaman, antara lain kunyit. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu K- (tanpa perlakuan nikotin) sebanyak 5 ekor dan K+ (dengan perlakuan nikotin 2,5 mg/kgBB) sebanyak 25 ekor, secara intraperitonial selama 4 minggu dengan volume 1 mL. Pada kelompok K- dan K+ dilakukan pembedahan masing-masing 5 mencit, selanjutnya 20 mencit dibagi menjadi 4 kelompok yaitu D0 (pemberian akuades 1 ml, tanpa ekstrak rimpang kunyit), D1 (pemberian ekstrak rimpang kunyit 0,98 mg/kgBB mencit), D2 (ekstrak rimpang kunyit 19,6 mg/kgBB mencit), dan D3 (ekstrak rimpang kunyit 29,4 mg/kgBB mencit). Pemberian akuades atau ekstrak rimpang kunyit dilakukan secara gavage dengan volume 1 mL selama 2 minggu berturut-turut setelah pemberian nikotin terakhir. Ekstrak rimpang kunyit dilarutkan dalam minyak jagung. Pembuatan preparat hepar dilakukan menggunakan metode parafin dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin. Pengamatan histologi hepar dilakukan di daerah vena sentralis menggunakan mikroskop perbesaran 400x. Parameter yang diamati meliputi degenerasi hidrofik, piknosis, dan nekrosis. Pengamatan dilakukan pada 4 bidang pandang yang berbeda, setiap bidang pandang diamati 25 sel secara acak hingga didapatkan sebanyak 100 sel. Jumlah hepatosit kemudian dirata-rata sehingga diperoleh data rata-rata persentase. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji T dan uji anova dilanjutkan uji DMRT. Dari hasil uji T diketahui bahwa persentase hepatosit yang mengalami degenerasi hidrofik, piknosis, dan nekrosis pada mencit yang dipapar nikotin berbeda nyata dengan kontrol negatif. Hal ini menunjukkan bahwa paparan nikotin pada mencit berpengaruh pada rata-rata persentase hepatosit yang mengalami degenerasi hidrofik, piknosis dan nekrosis berturut turut sebesar 41, 37, dan 43,4%. Dari hasil uji anova diketahui bahwa pemberian ekstrak rimpang kunyit berpengaruh secara signifikan terhadap rata-rata persentase hepatosit yang mengalami kerusakan degenerasi hidrofik, piknosis dan nekrosis. Kesimpulan dari peenelitian ini adalah pemberian ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa L.) dosis 0,98 mg/kgBB berpengaruh pada persentase hepatosit yang mengalami degenerasi hidrofik sedangkan dosis 19,6 mg/kbBB berpengaruh pada hepatosit piknosis dan nekrosis mencit yang dipapar nikotin. Penurunan kerusakan hepatosit tertinggi dijumpai pada dosis 29,4 mg/kgBB. 
520 |a Dosen Pembimbing Utama : Eva Tyas Utami, S.Si.,M.Si. Dosen Pembimbing Anggota : Dra. Mahriani, M.Si. 
546 |a other 
690 |a PASCA PAPARAN NIKOTIN 
690 |a HISTOLOGI HEPAR MENCIT (Mus musculus L.) 
690 |a RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa L.) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108057 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108057  |z Get Fulltext