HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU, BEBAN KERJA MENTAL, DAN FAKTOR ORGANISASI DENGAN SUBSTANDART ACTION (Studi Pada Bagian Pemeliharaan Mesin 1 dan 2 PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton 9 Kabupaten Probolinggo)

Substandart action merupakan penyumbang terbesar dalam terjadinya kecelakaan kerja. Maka untuk mengurangi kecelakaan kerja dapat dicapai melalui usaha memfokuskan pada pengurangan substandart action. Substandart action dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu karakteristik individu, faktor pekerj...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Purnamasari, Rizky Indah (Author)
Other Authors: Marufi, Isa (Contributor), Hartanti, Ragil Ismi (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2015-12-03T11:38:12Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 03942 am a22002293u 4500
001 repository_unej_123456789_66285
042 |a dc 
100 1 0 |a Purnamasari, Rizky Indah  |e author 
100 1 0 |a Marufi, Isa  |e contributor 
100 1 0 |a Hartanti, Ragil Ismi  |e contributor 
245 0 0 |a HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU, BEBAN KERJA MENTAL, DAN FAKTOR ORGANISASI DENGAN SUBSTANDART ACTION (Studi Pada Bagian Pemeliharaan Mesin 1 dan 2 PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton 9 Kabupaten Probolinggo) 
260 |c 2015-12-03T11:38:12Z. 
500 |a 102110101147 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66285 
520 |a Substandart action merupakan penyumbang terbesar dalam terjadinya kecelakaan kerja. Maka untuk mengurangi kecelakaan kerja dapat dicapai melalui usaha memfokuskan pada pengurangan substandart action. Substandart action dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu karakteristik individu, faktor pekerjaan, dan faktor organisasi di perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak LK3, dari hasil inspeksi yang dilakukan oleh pihak LK3 pada bulan Januari hingga April 2014 terdapat 65 temuan substandart action dimana temuan terbesar banyak dilakukan oleh bagian Pemeliharaan Mesin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karaktistik individu, beban kerja mental dan faktor organisasi dengan substandart action pada bagian Pemeliharaan Mesin 1 dan 2 PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton 9 Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini dilakukan kepada 28 karyawan yaitu 15 karyawan dari bagian pemeliharaan mesin1 dan 13 karyawan pada bagian pemeliharaan mesin 2. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu menggunakan kuesioner dan observasi. Kuesioner digunakan untuk mengetahui variabel karakteristik individu yang meliputi masa kerja, pengetahuan terhadap bahaya, dan sikap terhadap bahaya, beban kerja mental, faktor organisasi, yang meliputi pelatihan K3 dan pengawasan serta variabel substandart action. Pengukuran beban kerja mental menggunakan kuesioner NASA-TLX. Sedangkan observasi digunakan untuk mengetahui variabel promosi K3 dan substandart action yang dilakukan oleh karyawan bagian pemeliharaan mesin 1 dan 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik individu dengan substandart action yaitu masa kerja (p value = 0,007), pengetahuan terhadap bahaya (p value = 0,000), dan sikap terhadap bahaya (p value = 0,03) dengan substandart action. Selain itu, penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara faktor organisasi dengan substandart action, yaitu pelatihan K3 (p value = 0,001) dan pengawasan (p value = 0,000) dengan substandart action. Namun penelitian ini tidak menunjukkan adanya hubungan antara beban kerja mental (p value = 0,274) dan promosi K3 (p value = 0,743) dengan substandart action. Berdasarkan hasil penelitian karyawan di bagian Pemeliharaan Mesin 1 dan 2 seharusnya bertindak sesuai dengan standar untuk menghindari adanya kecelakaan kerja. Untuk mengurangi substandart action, perusahaan sebaiknya meningkatkan pelatihan K3 dan pengawasan. Pelatihan K3 harus dilakukan secara terus menerus untuk menambah kemampuan dan keterampilan karyawan dalam bertindak sesuai standar di area kerja. Pengawasan di area kerja juga harus ditingkatkan untuk memastikan karyawan tidak melakukan substandart action. Perusahaan sebaiknya menerapkan sistem reward and punishment. Reward diberikan kepada karyawan yang tidak melakukan substandart action. Sedangkan punishment diberikan kepada karyawan yang melakukan substandart action. 
546 |a id 
690 |a KARAKTERISTIK INDIVIDU 
690 |a BEBAN KERJA MENTAL 
690 |a SUBSTANDART ACTION 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66285 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66285  |z Get Fulltext