ANALISIS MISKONSEPSI TENTANG GAYA DAN GERAK PADA SISWA KELAS IV SDN JEMBER LOR 02 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Memahami konsep merupakan tujuan penting dalam pembelajaran IPA. Konsep merupakan dasar dan acuan seseorang dalam membuat deskripsi atas suatu objek yang sedang diamati dan kemudian membentuk konsepsi. Deskripsi seseorang tentang konsep-konsep sering disebut sebagai konsepsi dan konsepsi ilmuwan dia...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Apriliana, Helinda (Author)
Other Authors: Bektiarso, Singgih (Contributor), Agustiningsih (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2015-12-07T04:53:14Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 04396 am a22002173u 4500
001 repository_unej_123456789_66851
042 |a dc 
100 1 0 |a Apriliana, Helinda  |e author 
100 1 0 |a Bektiarso, Singgih  |e contributor 
100 1 0 |a Agustiningsih  |e contributor 
245 0 0 |a ANALISIS MISKONSEPSI TENTANG GAYA DAN GERAK PADA SISWA KELAS IV SDN JEMBER LOR 02 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 
260 |c 2015-12-07T04:53:14Z. 
500 |a 110210204119 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66851 
520 |a Memahami konsep merupakan tujuan penting dalam pembelajaran IPA. Konsep merupakan dasar dan acuan seseorang dalam membuat deskripsi atas suatu objek yang sedang diamati dan kemudian membentuk konsepsi. Deskripsi seseorang tentang konsep-konsep sering disebut sebagai konsepsi dan konsepsi ilmuwan dianggap paling benar karena didasarkan pada ilmunya yang paling jelas, paling lengkap, dan paling banyak manfaatnya. Semua konsepsi yang tidak sesuai dan tidak konsisten dengan konsepsi ilmuwan bisa digolongkan sebagai miskonsepsi. Penyebab siswa mengalami miskonsepsi adalah dari proses penemuan konsep yang dapat berasal dari siswa sendiri (konsepsi awal sebelum pelajaran, pengalaman, kemampuan, dan minat), dari penjelasan guru yang salah dalam mengajar, serta dari buku yang digunakan. Beberapa teknik menggali miskonsepsi IPA pada siswa SD, yaitu melalui wawancara, secara tertulis, observasi, serta melalui pendekatan untuk menggali penalaran. Salah satu contoh pada teknik tertulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes diagnostik. Cara untuk meremidiasi miskonsepsi adalah berupa interaksi dengan siswa (diskusi, memecahkan masalah, percobaan), pemberian metode yang sesuai dengan karakteristik materi dan siswa, serta pemilihan buku teks yang dibuat dengan benar secara konseptual Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (a) bagaimana tingkat miskonsepsi tentang gaya dan gerak pada siswa kelas IV SDN Jember Lor 02 Tahun Pelajaran 2014/2015? (b) faktor-faktor apa yang menyebabkan miskonsepsi tentang gaya dan gerak pada siswa kelas IV SDN Jember Lor 02 Tahun Pelajaran 2014/2015? (c) bagaimana teknik-teknik remidiasi terhadap miskonsepsi tentang gaya dan gerak pada siswa kelas IV SDN Jember Lor 02 Tahun Pelajaran 2014/2015? Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Jember Lor 02 tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 32 siswa. Rancangan penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Prosedur penelitian ini meliputi perencanaan instrumen, wawancara awal, pengamatan, pelaksanaan tes diagnostik, wawancara akhir, analisis data, menarik kesimpulan dan merancang remidiasi. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes dan wawancara. Data yang dikumpulkan berupa analisis jawaban siswa terhadap tes diagnostik, hasil wawancara awal dengan guru, serta hasil wawancara akhir dengan guru dan siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) miskonsepsi yang dialami siswa kelas IV SDN Jember Lor 02 Tahun Pelajaran 2014/2015 tentang gaya dan gerak terjadi pada setiap butir soal dengan persentase berbeda. Persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada konsep gerak jatuh benda yaitu sebesar 78,13% (25 siswa). Kategori miskonsepsi terendah terdapat pada konsep pengaruh gaya terhadap kecepatan gerak benda dengan persentase 15,63% (2) penyebab miskonsepsi yang dialami siswa berasal dari siswa sendiri, dari guru serta cara mengajar guru (3) Remidiasi yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan cara mengajar yang lebih variatif yaitu percobaan sederhana agar siswa lebih tertarik, aktif dalam pembelajaran, sehingga prestasinya dapat meningkat. Adapun saran yang dapat diberikan yaitu (1) guru diharapkan mengadakan evaluasi setiap akhir pembelajaran (2) guru perlu menyiapkan materi lebih matang agar konsep yang disampaikan saat pembelajaran sesuai dengan konsep ilmiah (3) rancangan remidiasi harus disiapkan untuk mengatasi miskonsepsi yang telah terjadi (4) siswa hendaknya menggunakan sumber pelajaran lebih dari satu (5) siswa hendaknya menanyakan konsep yang belum dipahami kepada guru. (6) sekolah seharusnya menambah referensi untuk memperbaiki miskonsepsi. 
546 |a id 
690 |a Miskonsepsi 
690 |a Gaya dan Gerak 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66851 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66851  |z Get Fulltext