SISTEM KUOTA SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN JUMLAH PERWAKILAN KAUM PEREMPUAN DALAM LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DI INDONESIA

Demokrasi memberi peluang warga negara untuk berpartisipasi melalui lembaga pemilihan umum. Perempuan yang selama ini tidak dapat mengartikulasikan kepentingannya juga mempunyai peluang tersebut. Jumlah perwakilan perempuan yang mayoritas 51 % dibanding laki-laki tidak memiliki perwakilan yang repre...

Täydet tiedot

Tallennettuna:
Bibliografiset tiedot
Päätekijä: Solikhah, Aminatus (Tekijä)
Muut tekijät: SULAKSNI (Avustaja), HARDIMAN (Avustaja)
Aineistotyyppi: Academic Paper
Julkaistu: 2016-01-04T11:55:52Z.
Aiheet:
Linkit:Get Fulltext
Tagit: Lisää tagi
Ei tageja, Lisää ensimmäinen tagi!
LEADER 02611 am a22002293u 4500
001 repository_unej_123456789_69854
042 |a dc 
100 1 0 |a Solikhah, Aminatus  |e author 
100 1 0 |a SULAKSNI  |e contributor 
100 1 0 |a HARDIMAN  |e contributor 
245 0 0 |a SISTEM KUOTA SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN JUMLAH PERWAKILAN KAUM PEREMPUAN DALAM LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DI INDONESIA 
260 |c 2016-01-04T11:55:52Z. 
500 |a 98071011199 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/69854 
520 |a Demokrasi memberi peluang warga negara untuk berpartisipasi melalui lembaga pemilihan umum. Perempuan yang selama ini tidak dapat mengartikulasikan kepentingannya juga mempunyai peluang tersebut. Jumlah perwakilan perempuan yang mayoritas 51 % dibanding laki-laki tidak memiliki perwakilan yang representatif dengan jumlah tersebut. Dengan demikian secara kelembagaan dapat diiihat beberapa Undang-Undang ataupun kebijakan yang dikeluarkan Lembaga Perwakilan Rakyat selama kurun waktu Orde Baru sampai reformasi masih melestarikan ideologi patriarki yang merugikan perempuan. Dengan begitu dapat ditarik permasalahan apakah sistem Pemilu merupakan kesempatan untuk mengartikulasikan kepentingan perempuan?. Jumlah perwakilan perempuan penting untuk mengartikulasikan kepentingannya, dengan demikian apakah penambahan perwakilan politik perempuan melalui Sistem Kuota secara normatif dapat dilaksanakan?. Dengan terjawabnya permasalahan tersebut diharapkan hasil yang membawa peningkatan strategis dalam gerakan perempuan. Supaya kepentingan strategis tersebut dapat dicapai maka digunakan metode penelitian hukum normatif dengan analisa induktif. Berdasarkan kajian normatif ditemukan sistem Pemilu mempengaruhi kemungkina terpilih atau tidak terpilihnya calon perempuan sebagi wakil. Penetapan Sistem Kuota sebagai aksi afirmatif dalam Undang-Undang Pemilu berdasarkan asas mandat repersentatif dan partisipatoris tidak bertentangan dengan hukum tata negara di Indonesia. Beberapa kajian dari sistem Pemilu berkaitan dengan sistem Pemilu dalam UUD 1945. Amandemen TV Tahun 2002, sistem mixed-member proporsional merupakan sistem Pemilu yang paling cocok untuk diterapkan di Indonesia dan memberikan peluang besar bagi masuknya calon perempuan untuk terpilih. 
546 |a id 
690 |a SISTEM KUOTA 
690 |a ALTERNATIF PENINGKATAN JUMLAH PERWAKILAN KAUM PEREMPUAN 
690 |a LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/69854 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/69854  |z Get Fulltext