EFEKTIVITAS FORMULASI BAKTERI BERBAHAN AKTIF Pseudomonas diminuta, Pseudomonas mallei, DAN Bacillus mycoides PADA BERBAGAI BAHAN PEMBAWA SEBAGAI BIONEMATISIDA UNTUK MENGENDALIKAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis)

Nematoda sista kentang (Globodera rostochiensis) merupakan nematoda parasit utama pada tanaman kentang yang dapat mengurangi hasil panen hingga 80%. Pengendalian yang biasa dilakukan petani adalah dengan menggunakan nematisida sintetik karena lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan cara pengen...

Descrizione completa

Salvato in:
Dettagli Bibliografici
Autore principale: Kusumanigtyas, Resti (Autore)
Altri autori: Soekarto (Contributore), Majid, Abdul (Contributore)
Natura: Academic Paper
Pubblicazione: 2016-01-12T04:38:21Z.
Soggetti:
Accesso online:Get Fulltext
Tags: Aggiungi Tag
Nessun Tag, puoi essere il primo ad aggiungerne! !
LEADER 04460 am a22002653u 4500
001 repository_unej_123456789_71082
042 |a dc 
100 1 0 |a Kusumanigtyas, Resti  |e author 
100 1 0 |a Soekarto  |e contributor 
100 1 0 |a Majid, Abdul  |e contributor 
245 0 0 |a EFEKTIVITAS FORMULASI BAKTERI BERBAHAN AKTIF Pseudomonas diminuta, Pseudomonas mallei, DAN Bacillus mycoides PADA BERBAGAI BAHAN PEMBAWA SEBAGAI BIONEMATISIDA UNTUK MENGENDALIKAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis) 
260 |c 2016-01-12T04:38:21Z. 
500 |a 101510501007 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71082 
520 |a Nematoda sista kentang (Globodera rostochiensis) merupakan nematoda parasit utama pada tanaman kentang yang dapat mengurangi hasil panen hingga 80%. Pengendalian yang biasa dilakukan petani adalah dengan menggunakan nematisida sintetik karena lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan cara pengendalian lainnya. Salah satu upaya untuk meminimalisir penggunaan pestisida kimia adalah dengan melakukan pengendalian hayati. Oleh karena itu perlu dibuat nematisida yang ramah lingkungan dengan menggunakan agen hayati berupa bakteri. Bakteri yang digunakan diperoleh dari tanah di daerah perakaran tanaman kentang yang paling baik pertumbuhannya saat terserang nematoda. Bakteri yang diperoleh yaitu Pseudomonas diminuta, Pseudomonas mallei, dan Bacillus mycoides. Ketiga bakteri tersebut termasuk dalam kategori bakteri PGPR dan juga merupakan bakteri pelarut fosfat. Hal yang paling penting dalam kegiatan pembuatan nematisida adalah formulasi. Formulasi yang tepat dapat menentukan suatu agen hayati dapat bertahan hidup dan mampu bekerja dalam bahan pembawa yang tepat. Selain itu waktu penyimpanan formulasi dapat menentukan masih ada atau tidaknya populasi bakteri sebagai agen hayati dalam formulasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas dan viabilitas formulasi bakteri yang berbahan aktif P. diminuta, P. mallei dan B. mycoides pada berbagai bahan pembawa sebagai bionematisida untuk mengendalikan nematoda sista kentang ( G. rostochiensis) yang merupakan nematoda parasit utama pada tanaman kentang yang dapat mengurangi hasil panen hingga 80% serta untuk mengetahui formulasi bionematisida mana yang paling efektif. Bakteri yang digunakan merupakan bakteri PGPR yaang dapat melarutkan fosfat sehingga juga viii disebut bakteri pelarut fosfat. Penelitian dilaksanakan selama ± 6 bulan dimulai bulan Mei 2014 hingga Oktober 2014 di lahan pertanaman kentang di desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Batu, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, dan di Laboratorium Pengendalian Hayati, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Bahan yang digunakan yaitu 6 formulasi bakteri diantaranya PDT, PMT, BMT, PDTG, PMTG, dan BMTG, untuk diaplikasikan pada tanaman kentang di dalam polybag yang diberi perlakuan sista terlebih dahulu. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan RAK (Rancangan Acak Kelompok) menggunakan 6 perlakuan, 1 kontrol, dan 4 ulangan dengan parameter pengamatan pengamatan terhadap tinggi tanaman, berat umbi, panjang akar, jumlah juvenil dalam 1 gram akar, dan jumlah sista dalam 100 gram tanah serta pengamatan jumlah populasi bakteri dalam formulasi selama 2 bulan penyimpanan yang dihitung setiap 10 hari, serta Formula bakteri disimpan selama 2 bulan dalam 2 bahan pembawa berbeda yaitu, Talk dan Tepung Gambut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Formulasi bakteri P. diminuta, P. mallei, dan B. mycoides dapat menurunkan secara nyata jumlah juvenil pada akar tanaman kentang dan jumlah sista dalam tanah. Viabilitas formula bakteri yang terbaik adalah formula yang disimpan dalam tepung gambut dan merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan tinggi tanaman, berat umbi, dan menurunkan jumlah sista maupun jumlah juvenil dalam akar tanaman kentang. Serta formulasi bakteri P. diminuta, P. mallei, dan B. mycoides berpengaruh tidak nyata terhadap panjang akar tanaman kentang. 
546 |a id 
690 |a Bakteri Berbahan Aktif 
690 |a Pseudomonas diminuta 
690 |a Pseudomonas mallei 
690 |a Bacillus mycoides 
690 |a Bionematisida 
690 |a Nematoda Sista Kentang (Globodera rostochiensis) 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71082 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71082  |z Get Fulltext