HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENCAPAIAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 KALISAT KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBER

Aktualisasi diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling tinggi menurut hierarki Maslow. Aktualisasi diri adalah kesadaran yang dimiliki individu untuk menjadi dirinya sendiri dan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Remaja yang mencapai aktualisasi diri akan memiliki ciri-ciri diantaranya dap...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Winata, Alfizar Surya (Author)
Other Authors: Wuryaningsih, Emi Wuri (Contributor), Hakam, Mulia (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2016-01-28T01:39:57Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 04594 am a22002173u 4500
001 repository_unej_123456789_72659
042 |a dc 
100 1 0 |a Winata, Alfizar Surya  |e author 
100 1 0 |a Wuryaningsih, Emi Wuri  |e contributor 
100 1 0 |a Hakam, Mulia  |e contributor 
245 0 0 |a HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENCAPAIAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 KALISAT KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBER 
260 |c 2016-01-28T01:39:57Z. 
500 |a 102310101095 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72659 
520 |a Aktualisasi diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling tinggi menurut hierarki Maslow. Aktualisasi diri adalah kesadaran yang dimiliki individu untuk menjadi dirinya sendiri dan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Remaja yang mencapai aktualisasi diri akan memiliki ciri-ciri diantaranya dapat menerima keadaan diri sendiri, mampu mengontrol diri, berpikir realistik, mampu mengambil keputusan, dan memiliki gaya hidup yang baik. Salah satu cara remaja untuk mampu memenuhi aktualisasi dirinya adalah dengan meningkatkan kemampuan manajemen emosinya. Kemampuan manajemen emosi dikenal juga dengan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional akan membantu remaja dalam mengontrol perilakunya, sehingga mereka akan mampu mengambil keputusan secara tepat. Seorang remaja yang memiliki kecerdasan emosional yang baik, maka mereka akan mampu menghadapi dan menyelesaikan berbagai masalah dan tekanan yang dihadapi. Dengan begitu remaja akan mampu mengeluarkan potensi yang dimiliki dan dapat berprestasi baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan pencapaian aktualisasi diri pada remaja di SMA Negeri 1 Kalisat Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Kalisat berusia 15-17 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan cara insidental sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 222 siswa. Alat pengumpul data pada penelitian ini menggunakan kuesioner kecerdasan emosional dan aktualisasi diri. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 27-30 Juli 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional remaja di SMA Negeri 1 Kalisat masih tergolong sedang, sehingga pencapaian aktualisasi diri remaja masih belum optimal. Hasil menunjukkan responden yang memiliki kecerdasan emosional sedang yang mencapai pemenuhan aktualisasi diri penuh sebanyak 43 responden (19,4 %). Sedangkan, responden yang memiliki kecerdasan emosional tinggi yang mencapai pemenuhan aktualisasi diri penuh sebanyak 42 responden (18,9 %). Kecerdasan emosional membantu remaja dalam mencapai aktualisasi dirinya melalui pengelolaan emosi yang baik. Pengelolaan emosi akan membantu remaja dalam mengontrol perilakunya sehingga mereka mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki ke arah yang lebih positif. Hasil uji statistik menggunakan chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) didapatkan nilai p value < α (0,01 < 0,05). Artinya, ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan pencapaian aktualisasi diri pada remaja di SMA Negeri 1 Kalisat Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Perawat sekolah dapat bekerja sama dengan guru bimbingan konseling (BK) untuk mengadakan pelatihan kecerdasan emosional pada remaja dan pengoptimalan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Guru pengajar dapat mengintegrasikan pelatihan kecerdasan emosional melalui metode pembelajaran yang mengasah kemampuan manajemen emosi, contohnya melalui metode pembelajaran diskusi kelompok atau student center learning (SCL). Kecerdasan emosional dapat membantu remaja dalam mengambil keputusan yang realistis tanpa dipengaruhi oleh suasana hati remaja. Manajemen emosi yang baik juga dapat membantu remaja dalam mengontrol perilakunya agar tidak terjebak ke dalam masalah sosial yakni kenakalan remaja. Hal tersebut dapat mengganggu remaja dalam mencapai pemenuhan aktualisasi dirinya. Perawat sekolah juga dapat mengembangkan program usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memberikan pendidikan kesehatan terkait kecerdasan emosional, pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri dan tugas perkembangan remaja. 
546 |a id 
690 |a Kecerdasan Emosional 
690 |a Aktualisasi Diri 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72659 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72659  |z Get Fulltext