OPTIMASI KECEPATAN DAN LAMA PENGADUKAN DALAM PREPARASI HOLLOW MICROSPHERES NATRIUM DIKLOFENAK

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang paling sering ditemukan pada sendi lutut dan pasien OA biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas. Natrium diklofenak merupakan obat golongan nonsteroid anti-inflammatory (AINS) yang paling banyak digunakan untuk pengobatan nye...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ILAFAH, Zarin (Author)
Other Authors: Oktora, Lusia (Contributor), Irawan, Eka Deddy (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2016-08-04T01:33:43Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 04400 am a22002293u 4500
001 repository_unej_123456789_75684
042 |a dc 
100 1 0 |a ILAFAH, Zarin  |e author 
100 1 0 |a Oktora, Lusia  |e contributor 
100 1 0 |a Irawan, Eka Deddy  |e contributor 
245 0 0 |a OPTIMASI KECEPATAN DAN LAMA PENGADUKAN DALAM PREPARASI HOLLOW MICROSPHERES NATRIUM DIKLOFENAK 
260 |c 2016-08-04T01:33:43Z. 
500 |a 122210101008 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/75684 
520 |a Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang paling sering ditemukan pada sendi lutut dan pasien OA biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas. Natrium diklofenak merupakan obat golongan nonsteroid anti-inflammatory (AINS) yang paling banyak digunakan untuk pengobatan nyeri. Natrium diklofenak diklasifikasikan ke dalam BCS kelas II merupakan kategori bahan aktif yang memiliki kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi. Natrium diklofenak memiliki efek sebagai analgesik yang digunakan jangka panjang dalam pengobatan OA. Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan natrium diklofenak pada gastrointestinal track (GIT) diantaranya adalah nyeri epigastrium, mual, muntah, diare, perdarahan dan ulserasi atau perforasi dinding intestinal. Obat ini juga memiliki waktu paruh yang pendek yaitu 1-2 jam, menyebabkan obat harus diberikan secara berulang. Dosis harian yang dianjurkan adalah 75-150 mg diberikan 3 sampai 4 kali dalam dosis terbagi. Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan mengembangkan bentuk sediaan sustained release seperti hollow microspheres. Bentuk sediaan sustained release dapat digunakan untuk mereduksi frekuensi dosis dan efek samping pada penggunaan terapi jangka panjang natrium diklofenak. Pelepasan obat secara perlahan dapat mengurangi interval pemberian dosis obat dan meningkatkan kepatuhan pasien. Resiko iritasi pada GIT juga dapat diatasi karena pelepasan obat dalam jumlah yang kecil dengan waktu yang lebih panjang. Hollow microspheres merupakan partikel berbentuk bola kosong tanpa inti yang memiliki densitas lebih rendah dari cairan lambung. Bentuk sediaan multiple unit hollow microspheres memiliki potensi untuk pelepasan obat terkontrol. Sistem penghantaran multiple-unit seperti hollow microspheres dengan ukuran partikel yang kecil dapat tersebar lebih merata di saluran pencernaan. Hal ini akan meningkatkan penyerapan obat. Preparasi hollow microspheres dalam penelitian ini menggunakan metode emulsion solvent evaporation. Metode ini memiliki teknik yang mudah karena hanya membutuhkan alat-alat skala laboratorium dengan prinsip emulsifikasi menggunakan pelarut organik mengandung bahan polimer dan bahan aktif yang terdispersi pada fase eksternal menggunakan bantuan pengaduk. Polimer yang digunakan yaitu hidroksipropil metilselulosa (HPMC) dan etil selulosa (EC). Pemilihan kedua polimer ini bertujuan agar pelepasan obat terjadi secara perlahan. Beberapa variabel pada proses preparasi seperti kecepatan dan lama pengadukan memiliki pengaruh terhadap beberapa aspek seperti nilai entrapment efficiency yang dihasilkan, ukuran partikel serta buoyancy. Desain faktorial merupakan metode optimasi yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui komposisi kecepatan dan lama pengadukan serta interaksi keduanya yang dapat memberikan nilai entrapment efficiency optimum. Hasil analisis menunjukkan bahwa kecepatan pengadukan sebesar 500 rpm selama 60 menit memberikan nilai persen entrapment efficiency tertinggi yaitu 81,090% ± 0,475. Formula optimum terpilih kemudian dilakukan karakterisasi yaitu uji buoyancy dan uji yield dengan masing-masing nilai yang diperoleh sebesar 85,092% ±1,564 dan 83,082 ± 1,462. Partikel hollow microspheres natrium diklofenak memiliki morfologi permukaan yang tidak rata serta bentuknya telah mendekati bentuk sferis (bulat) dengan rongga didalamnya. Ukuran partikel hollow microspheres natrium diklofenak didapatkan nilai sebesar 108,667μm ± 2,532. Hasil analisis FT-IR menunjukkan tidak adanya interaksi yang mengakibatkan perubahan gugus fungsi pada natrium diklofenak sebagai bahan aktif 
546 |a id 
690 |a Hollow microspheres 
690 |a Natrium Diklofenak 
690 |a Osteoartritis 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/75684 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/75684  |z Get Fulltext