KETOKSIKAN AKUT KOMBINASI EKSTRAK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lmk.) DAN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN PARAMETER HISTOPATOLOGI ORGAN TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

Uji toksisitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji toksisitas akut oral menggunakan metode OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) 423 dengan dosis awal 2000 mg/kg BB dan dilakukan pengamatan selama 14 hari. Pengamatan dilakukan dengan menimbang berat badan hewan uji...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hilma, Novia (Author)
Other Authors: Ningsih, Indah Yulia (Contributor), Puspitasari, Endah (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2016-08-09T03:54:48Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 03214 am a22002413u 4500
001 repository_unej_123456789_76087
042 |a dc 
100 1 0 |a Hilma, Novia  |e author 
100 1 0 |a Ningsih, Indah Yulia  |e contributor 
100 1 0 |a Puspitasari, Endah  |e contributor 
245 0 0 |a KETOKSIKAN AKUT KOMBINASI EKSTRAK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lmk.) DAN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN PARAMETER HISTOPATOLOGI ORGAN TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) 
260 |c 2016-08-09T03:54:48Z. 
500 |a 122210101043 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76087 
520 |a Uji toksisitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji toksisitas akut oral menggunakan metode OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) 423 dengan dosis awal 2000 mg/kg BB dan dilakukan pengamatan selama 14 hari. Pengamatan dilakukan dengan menimbang berat badan hewan uji pada hari pertama dan terakhir penelitian (hari ke-14). Pada hari ke-14, hewan uji dikorbankan dan organnya diambil serta ditimbang. Kemudian organ tersebut difiksasi menggunakan buffered neutral formalin (BNF) 10% dan dilakukan pemeriksaan histopatologi organ. Analisis data yang digunakan untuk data berat badan dan berat organ hewan uji adalah uji-T tidak berpasangan. Sedangkan, hasil pemeriksaan histopatologi organ dianalisis secara deskriptif. Analisis data tersebut dilakukan pada hewan uji dosis tahap akhir yaitu dosis 5.000 mg/kg BB. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada kematian hewan uji pada pemejanan awal dosis 2.000 mg/kg BB, pengulangan dosis 2.000 mg/kg BB, dan pada pemejanan dosis 5.000 mg/kg BB. Sehingga, dapat diketahui bahwa nilai LD50 kombinasi ekstrak etanol daun jati belanda dan ekstrak air kelopak bunga rosella adalah lebih dari 5.000 mg/kg BB. Hasil pengamatan perubahan berat badan hewan uji menunjukkan terjadinya peningkatan berat badan yang berbeda signifikan antara kelompok kontrol normal dengan perlakuan. Selain itu, analisis berat organ hewan uji menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada berat organ ginjal hewan uji kelompok kontrol normal dan kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi dapat diketahui bahwa kombinasi ekstrak etanol daun jati belanda dan ekstrak air kelopak bunga rosella dalam uji toksisitas akut pada hewan uji tikus putih jantan menimbulkan perubahan histopatologi pada organ ginjal, namun tidak menimbulkan perubahan histopatologi pada organ hati dan jantung. Perubahan histopatologi organ ginjal tersebut berupa hipertrofi glomerulus, kebocoran protein, vakuolisasi dan nekrosis epitel tubulus. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun jati belanda dan ekstrak air kelopak bunga rosella memiliki potensi nefrotoksik. 
546 |a id 
690 |a Ketoksikan Akut 
690 |a Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lmk.) 
690 |a Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) 
690 |a Parameter Histopatologi Organ Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76087 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76087  |z Get Fulltext