PENGARUH VITAMIN C DAN PAPARAN SINAR UV TERHADAP EFEKTIVITAS IN VITRO LOTION TABIR SURYA OCTYL METHOXYCINNAMATE DAN BENZOPHENONE-3

Sinar matahari terdiri dari beberapa spektrum, diantaranya sinar UVA dan UVB. Sinar UVA maupun sinar UVB berbahaya bagi kulit karena mampu menyebabkan perubahan pada kulit seperti menginduksi eritema, melanogenesis, dan menyebabkan pigmentasi atau perubahan warna kulit menjadi lebih gelap. Pencegaha...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HASANAH, Siti Uswatun (Author)
Other Authors: Oktora, Lusia (Contributor), Irawan, Eka Dedy (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2016-08-10T07:53:40Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 04420 am a22002413u 4500
001 repository_unej_123456789_76279
042 |a dc 
100 1 0 |a HASANAH, Siti Uswatun  |e author 
100 1 0 |a Oktora, Lusia  |e contributor 
100 1 0 |a Irawan, Eka Dedy  |e contributor 
245 0 0 |a PENGARUH VITAMIN C DAN PAPARAN SINAR UV TERHADAP EFEKTIVITAS IN VITRO LOTION TABIR SURYA OCTYL METHOXYCINNAMATE DAN BENZOPHENONE-3 
260 |c 2016-08-10T07:53:40Z. 
500 |a 122210101083 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76279 
520 |a Sinar matahari terdiri dari beberapa spektrum, diantaranya sinar UVA dan UVB. Sinar UVA maupun sinar UVB berbahaya bagi kulit karena mampu menyebabkan perubahan pada kulit seperti menginduksi eritema, melanogenesis, dan menyebabkan pigmentasi atau perubahan warna kulit menjadi lebih gelap. Pencegahan efek buruk paparan sinar matahari dapat dilakukan dengan cara menggunakan tabir surya. Tabir surya merupakan zat yang mengandung bahan pelindung kulit terhadap sinar matahari sehingga sinar UV tidak dapat memasuki kulit (mencegah gangguan kulit karena radiasi sinar). Bahan aktif pada penelitian ini adalah benzophenone-3 dan octyl methoxycinnamate. Benzophenone-3 maupun octyl methoxycinnamate dapat mengalami degradasi akibat paparan sinar UV. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi ketidakstabilan UV filter karena sinar matahari adalah dengan menambahkan photo-stabilizing agents contohnya adalah antioksidan. Vitamin C merupakan antioksidan digunakan untuk meningkatkan kemampuan photoprotection, sehingga mampu mencegah terjadinya degradasi bahan aktif akibat paparan sinar UV. Efektivitas dari suatu sediaan tabir surya dapat ditunjukkan dengan nilai sun protection factor (SPF), persen tranmisi eritema dan persen transmisi pigmentasi. Pengujian untuk menentukan efektivitas tabir surya dilakukan sebelum dan setelah paparan sinar UV. Sediaan yang dipilih untuk penelitian ini adalah lotion. Evaluasi yang dilakukan untuk sediaan lotion adalah pengujian organoleptis, viskositas, pH, daya sebar, penentuan nilai SPF, persen tranmisi eritema dan persen transmisi pigmentasi. Analisis data statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis statistik menggunakan program SPSS 17.0. Hasil pengujian nilai SPF sebelum paparan sinar UV menunjukkan bahwa F1<F2<F3<F4<F5 dengan nilai SPF berturut-turut sebesar 16,221; 17,422; 20,373; 22,597; 30,230. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa antara kelima formula berbeda bermakna. Nilai SPF setelah paparan sinar UV rata-rata F1<F2<F3<F4<F5 dengan nilai SPF berturut-turut sebesar 9,530; 10,137; 14,457; 14,986; 25,511. Hasil analisis statistik setelah paparan sinar UV menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai SPF yang bermakna antara sebelum dan setelah paparan sinar UV pada semua formula. Nilai persen transmisi eritema sebelum paparan sinar UV rata-rata pada F1 sebesar 0,000914; F2 sebesar 0,001105; F3 sebesar 0,001691; F4 sebesar 0,003124; F5 sebesar 0,002395. Hasil penentuan nilai persen transmisi eritema sebelum paparan sinar UV menunjukkan bahwa semua formula termasuk kategori total block. Nilai rata-rata persen transmisi eritema setelah paparan sinar UV F1 sebesar 0,016793; F2 sebesar 0,006818; F3 sebesar 0,003849; F4 sebesar 0,005052; F5 sebesar 0,001229. Setelah dilakukan paparan sinar UV hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai persen transmisi eritema sebelum dan setelah paparan sinar UV. Nilai persen transmisi pigmentasi sebelum paparan sinar UV menunjukkan F1<F2<F3<F4<F5 dengan nilai rata-rata berturut-turut sebesar 13,409; 14,012; 14,517; 15,500; 18,4528. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai persen transmisi pigmentasi sebelum paparan sinar UV pada semua formula berbeda bermakna. Setelah paparan sinar UV nilai persen transmisi pigmentasi rata-rata F1 sebesar 20,788; F2 sebesar 17,071; F3 sebesar 14,725; F4 sebesar 15,097; F5 sebesar 12,251. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai persen transmisi pigmentasi sebelum dan setelah paparan sinar UV 
546 |a id 
690 |a Vitamin C 
690 |a Sinar UV 
690 |a IN VITRO LOTION 
690 |a Tabir Surya 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76279 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76279  |z Get Fulltext