OPTIMASI ALOKASI AIR PADA DAERAH IRIGASI JURANG DAWIR KABUPATEN LUMAJANG MENGGUNAKAN PROGRAM LINEAR

DAM Jurang Dawir secara adiministratif terletak di Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang merupakan bendung yang letaknya di saluran primer sungai,dirancang dan dibuat untuk menampung air dari sungai Kali Asem. Daerah Irigasi Jurang Dawir melewati 3 kecamatan yaitu, Kecamatan Sumber...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MUTTAQIN, HASHFI RAFID (Author)
Other Authors: Wahyuni, Sri (Contributor), Hidayah, Entin (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2016-08-15T02:07:32Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02266 am a22002173u 4500
001 repository_unej_123456789_76439
042 |a dc 
100 1 0 |a MUTTAQIN, HASHFI RAFID  |e author 
100 1 0 |a Wahyuni, Sri  |e contributor 
100 1 0 |a Hidayah, Entin  |e contributor 
245 0 0 |a OPTIMASI ALOKASI AIR PADA DAERAH IRIGASI JURANG DAWIR KABUPATEN LUMAJANG MENGGUNAKAN PROGRAM LINEAR 
260 |c 2016-08-15T02:07:32Z. 
500 |a 121910301140 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76439 
520 |a DAM Jurang Dawir secara adiministratif terletak di Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang merupakan bendung yang letaknya di saluran primer sungai,dirancang dan dibuat untuk menampung air dari sungai Kali Asem. Daerah Irigasi Jurang Dawir melewati 3 kecamatan yaitu, Kecamatan Sumbersuko, Kecamatan Kunir dan Kecamatan Tekung. Bendung pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu bendung gerak dan bendung tetap, dan DAM Jurang Dawir merupakan jenis bendung tetap. Penyediaan air pada bendung Jurang Dawir dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan sawah irigasi dengan luas layanan teknis 1943 Ha yang dibagi menjadi 14 bangunan bagi. Dari pembagian debit air melalui bangunan bagi, diharapkan dapat mencukupi lahan pertanian pada musim kemarau. Optimasi dilakukan pada tanaman padi, palawija, dan tebu untuk mengetahui luasan optimum yang bisa ditanam dengan ketersediaan air yang ada. Optimasi dilakukan pada sepuluh awal tanam yang berbeda dimulai dari September II sampai dengan Desember II. Optimasi dilakukan agar air yang tersedia dapat mencukupi seluruh daerah irigasi sehingga didapatkan hasil berupa keuntungan maksimum dan luas lahan pada intensitas tanam dengan pola tanam tertentu. Dengan penerapan program linier, keuntungan maksimum yang diperoleh adalah pada masa awal tanam Oktober II dengan keuntungan sebesar Rp 3.376.337.441 dan intensitas tanam sebesar 300%. Sehingga terjadi peningkatan keuntungan dan intensitas tanam masing-masing sebesar 2,7% dan 1,54% dari kondisi eksisting. 
546 |a id 
690 |a DAM 
690 |a Daerah Irigasi 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76439 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76439  |z Get Fulltext