MULTIBAHASA: STRATEGI BERTAHAN SENI PERTUNJUKAN JANGER BANYUWANGI
Memasuki era milenium kedua, keadaan seni pertunjukan rakyat di berbagai daerah di Indonesia mengalami kemunduran yang signifikan karena sejumlah alasan. Mudahnya akses masyarakat terhadap media-media hiburan baru yang relatif murah dan lebih menarik adalah salah satu di antaranya. Wayang orang, ket...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Academic Paper |
Published: |
2016-09-09T06:49:00Z.
|
Subjects: | |
Online Access: | Get Fulltext |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Memasuki era milenium kedua, keadaan seni pertunjukan rakyat di berbagai daerah di Indonesia mengalami kemunduran yang signifikan karena sejumlah alasan. Mudahnya akses masyarakat terhadap media-media hiburan baru yang relatif murah dan lebih menarik adalah salah satu di antaranya. Wayang orang, ketoprak, topeng dalang, praburoro, kentrung, jemblung, dan ludruk, misalnya, merupakan seni pertunjukan rakyat Jawa yang nyaris mengalami kepunahan total karena tidak mampu mengikuti dinamika perkembangan zaman. Semakin melemahnya daya tahan masyarakat di berbagai daerah dalam mempertahankan nilai-nilai kebudayaannya merupakan konsekuensi dari persaingan yang tidak berimbang antara budaya lokal ketika berhadapan dengan budaya global. Namun demikian, di tengah kabar buruk tersebut masih terdapat sebuah teater rakyat yang masih mampu bertahan, bahkan mengalami penguatan, yakni seni Janger Banyuwangi. |
---|---|
Item Description: | 978-602-258-382-0 http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77012 |