ANALISIS LINTAS KOMPONEN UMUR MASAK BEBERAPA GENOTIPE KEDELAI TAHAN KARAT DAUN GENERASI F5

Prosiding Seminar Nasional Pertanian, dengan tema "Pengembangan Pertanian Berkelanjutan yang Adaptif Terhadap Perubahan Iklim Menuju Ketahanan Pangan dan Energi"

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Poerwoko, Mohammad Setyo (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2017-02-27T02:04:35Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Prosiding Seminar Nasional Pertanian, dengan tema "Pengembangan Pertanian Berkelanjutan yang Adaptif Terhadap Perubahan Iklim Menuju Ketahanan Pangan dan Energi"
Peningkatan produksi kedelai dapat dilakukan dengan menggunakan varietas unggul tahan penyakit, berproduksi tinggi dan berumur genjah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui genotipe kedelai yang berumur genjah dan mengetahui sifat agronomis yang paling berpengaruh terhadap umur masak polong tanaman. Sifat-sifat agronomi meliputi umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong per-tanaman, jumlah buku subur dan berat 100 biji per- tanaman. Percobaan ini dilakukan di Lahan Percobaan Politeknik Negeri Jember. Percobaan disusun mengggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) diulang 3 kali, setiap ulangan terdiri dari 4 tetua (Dering, Rajabasa, GHJ-2, GHGj-3), 7 hasil persilangan (P2P3, P3R, P3D, P3P2, RD, P2R, P2D) dengan 2 pembanding (Malabar dan Ringgit). Jika terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut Scott- Knott. Setelah itu dilakukan analisis korelasi genotipik yang dilanjutkan dengan analisis lintas untuk mengetahui hubungan langsung dan tidak langsung sifatsifat agronomi terhadap umur masak polong kedelai. Hasil uji lanjut Scott-Knott menunjukkan bahwa kedelai yang memiliki umur masak genjah terdapat pada tetua Rajabasa dan berbeda tidak nyata terhadap tetua Polije-2, persilangan genotipe GHJ-2 x Rajabasa, GHJ-2 x Dering, GJ3 x Rajabasa, GHJ-3 x GHJ-2 serta pembanding umur genjah Malabar yaitu 79,67 hari setelah tanam, 87,33 hari setelah tanam, 86 hari setelah tanam, 86 hari setelah tanam, 86 hari setelah tanam, 84,33 hari setelah tanam dan 83,67 hari setelah tanam. Hasil analisis lintas menunjukkan bahwa sifat agronomi yang dapat dijadikan kriteria seleksi untuk umur masak polong yaitu pengaruh langsung jumlah buku subur melalu pengaruh tidak langsung tinggi tanaman dan jumlah polong.
Item Description:978-602-1570-43-2
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79300