PENGEMBANGAN INDIKATOR 4C's YANG SELARAS DENGAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 2

Manusia memulai perkembangan kepribadian melalui pendidikan untuk diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kemampuan ilmu pengetahuan, tekhnologi, seni dan budaya semakin berkembang. Dengan demikian perkembangan manusia sangat berpengaruh dengan adanya pendidikan begitu pun akan menj...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Achmad Alfian Budi Wijaya (Author)
Other Authors: Prof. Dr. Sunardi, M.Pd (Contributor), Dian Kurniati, S.Pd., M.Pd (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2017-10-17T06:11:25Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Manusia memulai perkembangan kepribadian melalui pendidikan untuk diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kemampuan ilmu pengetahuan, tekhnologi, seni dan budaya semakin berkembang. Dengan demikian perkembangan manusia sangat berpengaruh dengan adanya pendidikan begitu pun akan menjadi pertimbangan bagi pendidik dalam memilih dan memberikan materi pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan manusia tersebut sesuai tingkatan perkembangan tertentu. Pada tahun 1999 Indonesia berpartisiapasi dengan TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) dalam rangka ingin mengetahui peringkat Indonesia mengenai hasil belajar siswa di dunia. Hasil studi TIMSS untuk matematika pada tahun 1999, Indonesia berada pada urutan 34 dari 38 negara dengan skor 403, sedangkan skor internasional 487. Hasil studi TIMSS untuk matematika pada tahun 2003, Indonesia berada diurutan 35 dari 48 negara dengan skor 379, sedangkan skor internasional 500. Hasil studi TIMSS untuk matematika pada tahun 2007, Indonesia berada pada urutan 36 dari 44 negara dengan skor rata-rata 411, sedangkan skor rata-rata internasional 500. Hasil studi TIMSS untuk matematika pada tahun 2011, Indonesia berada pada urutan 38 dari 42 negara dengan skor rata-rata 386, sedangkan skor rata-rata internasional 500. Pada tahun 2015, Indonesia berada pada urutan 45 dari 50 negara dengan skor ratarata 386, sedangkan skor rata-rata internasional 397. Indonesia masih berada jauh di bawah standar yang telah ditetapkan secara global. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa di Indonesia masih sangatlah kurang dalam menyelesaikan masalah-masalah di sekolah. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan dalam sistem pendidikan Indonesia.
Item Description:NIM 130210101002
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82135