PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) JANTUNG PADA MENCIT DIABETES YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa di dalam darah (hiperglikemia) disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, penurunan kerja insulin, ataupun keduanya. DM dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti pada mata, ginja...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Khoiroh, Nila Lutfiatul (Author)
Other Authors: Holidah, Diana (Contributor), Maria, Fransiska (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2017-10-30T03:22:37Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa di dalam darah (hiperglikemia) disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, penurunan kerja insulin, ataupun keduanya. DM dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti pada mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah yang memicu terjadinya komplikasi. Salah satu komplikasi DM adalah komplikasi makrovaskuler seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK). PJK terjadi akibat aterosklerosis atau penumpukan lemak di dinding pembuluh darah dan penyempitan pembuluh darah, sehingga suplai darah ke otot jantung berkurang dan tekanan darah meningkat. Faktor pemicu lain terhadap penumpukan lemak di dinding pembuluh darah adalah adanya kadar kolesterol yang tinggi. Peningkatan kadar kolesterol total dan glukosa darah pada penderita DM dapat meningkatkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh. Peningkatan jumlah radikal bebas di dalam tubuh akan mengoksidasi asam lemak tak jenuh, merusak membran sel dan membentuk suatu produk akhir peroksidasi lipid yaitu Malondialdehid (MDA). Peningkatan kadar MDA di dalam tubuh dapat dikurangi dengan pemberian antioksidan. Sumber antioksidan dari luar tubuh salah satunya berasal dari ekstrak teh hijau. Ekstrak teh hijau memiliki kandungan senyawa katekin yang diduga memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Kandungan katekin pada teh hijau mencapai 80-90% dari flavonoid total. Hal inilah yang menyebabkan penurunan kadar kolesterol total dan kadar MDA pada penderita DM menurun. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak teh hijau terhadap penurunan kadar kolesterol total dan kadar MDA jantung pada mencit diabetes yang diinduksi aloksan. Jenis penelitian ini adalah True Experimental Laboratories dengan rancangan penelitian Pre and Post Test untuk parameter kadar kolesterol total dan Post Test untuk parameter kadar MDA jantung. Sampel yang digunakan adalah mencit jantan sebanyak 24 ekor yang dibagi ke dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal, kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak teh hijau dosis 600, 900, dan 1200 mg/kgBB. Perlakuan dilakukan selama 14 hari, hari ke-1 dihitung saat hewan coba dinyatakan diabetes dengan kadar glukosa ≥ 200 mg/dL setelah diinduksi aloksan. Pada hari ke-15 hewan coba dikorbankan, lalu diambil darah dari jantung untuk mengukur penurunan kadar kolesterol total. Selain itu, juga dilakukan pengambilan organ jantung untuk dipreparasi menghasilkan supernatan untuk menentukan kadar MDA jantung. Pengukuran penurunan kadar kolesterol total dilihat dari persentase penurunan pada hari ke-1 sampai hari ke-15, sedangkan pengukuran kadar MDA jantung menggunakan test Thiobarbituric Acid-reactive Substance (TBARS) berdasarkan hasil spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 532 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau dapat menurunkan kadar glukosa darah, kadar kolesterol total dan kadar MDA jantung pada mencit DM yang diinduksi aloksan. Pemberian dari masing-masing dosis ekstrak teh hijau menunjukkan perbedaan yang bermakna dalam menurunkan kadar kolesterol total dan kadar MDA jantung. Berdasarkan data yang diperoleh, penurunan kadar kolesterol total mencit DM setelah pemberian esktrak teh hijau dosis 600, 900 dan 1200 mg/kgBB berturut-turut ialah 17,55 ± 3,86 %, 26,53 ± 7,88 % dan 43,03 ± 9,02 %. Kadar MDA jantung mencit setelah pemberian esktrak teh hijau dosis 600, 900 dan 1200 mg/kgBB berturut-turut ialah 11,51 ± 0,17 μM, 9,458 ± 1,01 μM, dan 4,641 ± 0,47 μM, yang artinya semakin tinggi dosis ekstrak teh hijau yang diberikan, maka semakin besar pula kemampuannya dalam menurunkan kadar kolesterol total dan kadar MDA jantung. Kemampuan dalam menurunkan kadar kolesterol total dan kadar MDA jantung menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau dosis 1200 mg/kgBB lebih besar dibandingkan metformin. Pada hasil analisis statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua perlakuan tersebut di dalam menurunkan kadar kolesterol total dan berbeda signifikan di dalam menurunkan kadar MDA jantung dengan hasil yang lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak teh hijau dosis 1200 mg/kgBB diduga memiliki kemampuan yang setara di dalam menurunkan kadar kolesterol total dan lebih baik di dalam menurunkan kadar MDA jantung dibandingkan dengan metformin dosis 110,5 mg/kgBB.
Item Description:http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82849