ANALISIS KERUSAKAN JALAN DAN BIAYA PERBAIKAN DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PERBAIKAN JALAN DI UPT SITUBONDO

Kerusakan jalan di Indonesia telah menjadi masalah umum yang sering terjadi. Tidak semua jalan rusak dapat diperbaiki seluruhnya. Hal tersebut tergantung dari ketersediaan anggaran biaya perbaikan. Seperti di Kabupaten Situbondo, berdasarkan data perbaikan dari tahun 2014 hingga 2016, terdapat rata-...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANJASARI, UMAMI (Author)
Other Authors: Hasanuddin, Akhmad (Contributor), Trisiana, Anita (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2017-11-06T03:47:43Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kerusakan jalan di Indonesia telah menjadi masalah umum yang sering terjadi. Tidak semua jalan rusak dapat diperbaiki seluruhnya. Hal tersebut tergantung dari ketersediaan anggaran biaya perbaikan. Seperti di Kabupaten Situbondo, berdasarkan data perbaikan dari tahun 2014 hingga 2016, terdapat rata-rata 79,086 km jalan telah diperbaiki dari total jalan rusak ringan sebanyak 145,35 km dan jalan rusak berat sebanyak 269,49 km. Berdasarkan data tersebut maka hanya sekitar 57% dari total panjang jalan rusak seluruh kabupaten yang dapat diperbaiki pada tahun itu. Akibat biaya anggaran perbaikan terbatas maka perlu dipilih prioritas jalan yang akan diperbaiki dari beberapa ruas jalan rusak. Penentuan prioritas perbaikan didasarkan pada beberapa kriteria penentu. Dalam penelitian ini kriteria berdasar pada kondisi perkerasan dan biaya perbaikan. Penentuan kondisi jalan dilakukan dengan metode penilaian kondisi perkerasan jalan yaitu Pavement Condition Index (PCI). Biaya perbaikan dapat dihitung, dari total volume kerusakan dengan anlisa harga satuan pekerjaan sesuai data dari Bina Marga Kabupaten Situbondo. Prioritas jalan dipilih dengan mengurutkan dari nilai PCI terendah. Terdapat 6 jalan kolektor yang dipilih sebagai objek penelitan. Seluruh jalan tersebut terdapat di wilayah UPT Situbondo dengan total 35,247 km. Hasil analisis kondisi jalan dapat dilakukan per segmen maupun rata-rata setiap jalan Berdasarkan hasil penentuan prioritas, ruas no. 163 menjadi prioritas utama untuk diperbaiki dengan nilai kondisi rata-rata jalan 24,734 yang tergolong sangat buruk (very poor). Sedangkan ruas no. 193 menjadi prioritas terakhir untuk diperbaiki karena masih tergolong pada kondisi sempurna (excellent) dengan nilai 89,909. Total biaya perbaikan 6 jalan tersebut diperoleh sebesar Rp 13.807.344.094,00 sepanjang 25,9 km. Biaya tersebut termasuk biaya pemeliharaan rutin maupun berkala
Item Description:131910301101
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83028