KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED

National Council of Teacher Mathematics merekomendasikan lima kompetensi utama yang harus dimiliki siswa ketika belajar matematika. Kelimanya adalah pemecahan masalah (problem solving), komunikasi (communication), koneksi (connections), penalaran dan pembuktian (reasoning and proof), serta represent...

Повний опис

Збережено в:
Бібліографічні деталі
Автор: Utomo, Via Okta Yudha (Автор)
Інші автори: Trapsilasiwi, Dinawati (Контрибутор), Oktavianingtyas, Ervin (Контрибутор)
Формат: Academic Paper
Опубліковано: 2017-11-16T07:32:31Z.
Предмети:
Онлайн доступ:Get Fulltext
Теги: Додати тег
Немає тегів, Будьте першим, хто поставить тег для цього запису!
LEADER 04640 am a22002173u 4500
001 repository_unej_123456789_83285
042 |a dc 
100 1 0 |a Utomo, Via Okta Yudha  |e author 
100 1 0 |a Trapsilasiwi, Dinawati  |e contributor 
100 1 0 |a Oktavianingtyas, Ervin  |e contributor 
245 0 0 |a KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED 
260 |c 2017-11-16T07:32:31Z. 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83285 
520 |a National Council of Teacher Mathematics merekomendasikan lima kompetensi utama yang harus dimiliki siswa ketika belajar matematika. Kelimanya adalah pemecahan masalah (problem solving), komunikasi (communication), koneksi (connections), penalaran dan pembuktian (reasoning and proof), serta representasi (representation). Kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan matematika dan merepresentasikan gagasan atau ide matematis merupakan salah satu hal yang harus dilalui oleh setiap orang yang sedang belajar matematika. Salah satu metode yang dapat mendorong representasi matematis siswa adalah melalui soal Open-ended. Open-ended sebagai jenis masalah yang mempunyai banyak selesaian dan banyak cara penyelesaiannya. Dalam proses pemecahan masalah matematika, siswa memiliki kebiasaan unik dalam menjawab soal. Ada beberapa siswa yang cenderung menjawab soal dengan tergesa-gesa tanpa memeriksa kembali apakah jawabannya sudah benar, juga ada beberapa yang cenderung menjawab soal dengan hati-hati dan teliti. Sifat di atas menunjukkan bahwa siswa memiliki gaya belajar kognitif yang bersifat reflektifimpulsif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa gaya kognitif reflektifimpulsif dalam menyelesaikan masalah open-ended. Subjek penelitian sebanyak 4 siswa diantaranya 2 siswa reflektif dan 2 siswa impulsif kelas VII SMP Salafiyah Syafi'iyah Ajung Jember yang telah dipilih berdasarkan tes kognitif menggunakan instrumen MFFT. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes open-ended dan wawancara. Data yang dianalisis adalah data hasil tes open-ended dan wawancara. Instrumen soal tes open-ended memiliki koefisien kevalidan yaitu 2,70, sehingga soal tes open-ended tersebut memenuhi kriteria valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Instumen pedoman wawancara memiliki koefisien kevalidan yaitu 2,71, sehingga pedoman wawancara juga memenuhi kriteria valid. Berdasarkan tes MFFT pada kelas VII di SMP Salafiyah Syafi'iyah dapat dihasilkan tiga kelompok gaya kognitif yaitu 2 siswa kelompok reflektif, 5 siswa impulsif, 5 siswa slow inaccurate. Subjek penelitian yang diambil adalah kelompok reflektif dan impulsif saja karena dalam penelitian ini peneliti hanya terfokus pada siswa dari kelompok reflektif dan impulsif. Selanjutnya dilakukan wawancara dari kelompok reflektif dan impulsif tersebut. Subyek penelitian adalah 2 siswa reflektif dan 2 siswa impulsif. Berdasarkan hasil tes open-ended diperoleh data sebagai berikut dari subjek siswa reflektif mampu menggambarkan objek visual dengan benar dan tepat, sedangkan siswa impulsif tidak mampu menggambar objek visual dengan tepat. Siswa impulsif dapat menggambar bangun segitiga tetapi tidak siku-siku. Siswa reflektif mampu membuat persamaan atau model matematika dari representasi lain yang diberikan dan mampu menyelesaikan masalah yang melibatkan ekspresi matematis, sedangkan Siswa impulsif tidak mampu menyelesaikan permasalahan dengan melibatkan persamaan atau ekspresi matematis, siswa impulsif tidak mampu menuliskan langkah-langkah penyelesaian sesuai dengan prosedur dalam matematika. Siswa reflektif mampu menjelaskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematis dengan kata-kata, sedangkan siswa impulsif tidak mampu merepresentasikan permasalahan open-ended dalam bentuk kata-kata. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa refekltif cenderung merepresentasikan lebih baik dari pada siswa impulsif. Khususnya dalam menyelesaikan masalah openended. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Philip bahwa anak impulsif adalah anak yang dengan cepat merespon suatu situasi, namun respon pertama yang diberikan sering salah. Anak reflektif mempertimbangkan banyak alternatif sebelum merespon sehingga tinggi kemungkinan bahwa respon yang diberikan adalah benar. 
546 |a id 
690 |a REPRESENTASI MATEMATIS 
690 |a KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF 
690 |a OPEN-ENDED 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83285 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83285  |z Get Fulltext