MODEL PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL BERBASIS KELEMBAGAAN LOKAL PADA PEREMPUAN BURUH PERUSAHAAN DAERAH PERKEBUNAN KOPI DI KABUPATEN JEMBER (Tahun ke 2)

Penelitian ini merupakan lanjutan tahun I yang telah berhasil mengidentifikasi dan memetakan peran kelembagaan lokal di PDP Sumberwadung. Tujuannya untuk merumuskan model penanggulangan kemiskinan yang dapat memanfaatkan dan mengembangkan kelembagaan lokal dengan mengkaji kebutuhan strategis gender...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Khutobah, Khutobah (Author), Misno, Misno (Author), Indrianti, Deditiani Tri (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2018-04-27T03:16:49Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini merupakan lanjutan tahun I yang telah berhasil mengidentifikasi dan memetakan peran kelembagaan lokal di PDP Sumberwadung. Tujuannya untuk merumuskan model penanggulangan kemiskinan yang dapat memanfaatkan dan mengembangkan kelembagaan lokal dengan mengkaji kebutuhan strategis gender melalui program keaksaraan fungsional guna menyelesaikan masalah kemiskinan. Fokus kajian penelitian dilatarbelakangi adanya kondisi bahwa perempuan buruh perkebunan merupakan korban pertama dan utama kemiskinan akibat konstruksi sosial budaya. Oleh karena itu, perlu model penanggulangan kemiskinan yang lebih memberikan ruang gerak perempuan tanpa terjadi pengingkaran budaya. Model penanggulangan kemiskinan yang dihasilkan dari kegiatan penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi aplikatif bagi para penentu kebijakan untuk menyelesaikan kemiskinan di daerah perkebunan kopi. Mengingat, Jember merupakan penghasil kopi yang mampu menyumbang devisa cukup besar, namun hal tersebut belum berkorelasi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih di bawah garis kemiskinan dan merupakan kantong penyandang buta aksara Penelitian lanjutan ini lebih banyak mengumpulkan data yang bersifat primer dan skunder. Analisa data dilakukan dengan menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif (Mix metode). Sampel diambil secara sensus dan wawancara mendalam serta pengamatan terlibat. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan pedoman wawancara terstruktur. Hasil pemetaan awal ditemukan adanya kelembagaan masyarakat yang potensial untuk dimanfaatkan dan dikembangkan dalam program keaksaraan fungsional, yaitu organisasi serbuk. Dimana organisasi tersebut telah memberikan ruang gerak pada perempuan untuk bersama-sama lakilaki melakukan berbagai aktifitas publik dan domestik.
Item Description:http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85630