Asuhan Keperawatan Pada Tn M & Tn S Hipertensi Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Di Ruang Melati Rsud Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2018

Tekanan darah yang tinggi pada kasus hipertensi menunjukkan bahwa darah dipompa ke pembuluh arteri oleh jantung dengan kekuatan yang terlalu tinggi melebihi kondisi normal. Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan vaskuler akibat adanya aterosklerosis atau adanya perubahan struktur dalam arteriarteri...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Pambudi, Anthok Dwi (Author)
Other Authors: Azizah, Laili Nur (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2018-11-08T04:09:18Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tekanan darah yang tinggi pada kasus hipertensi menunjukkan bahwa darah dipompa ke pembuluh arteri oleh jantung dengan kekuatan yang terlalu tinggi melebihi kondisi normal. Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan vaskuler akibat adanya aterosklerosis atau adanya perubahan struktur dalam arteriarteri kecil dan arteriola yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan nyeri kepala. Rasa pusing dan nyeri merupakan perasaan yang sering ditemukan pada penyakit hipertensi. Hal tersebut menyebabkan munculnya masalah keperawatan nyeri pada penderita hipertensi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melakukan eksplorasi Asuhan Keperawatan pada Tn. M & Tn. S Hipertensi dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Ruang Melati RSUD dr.Haryoto Lumajang Tahun 2018. Metode yang digunakan adalah laporan kasus, partisipan laporan kasus ini adalah 2 klien yang terdiagnosa medis hipertensi dengan masalah keperawatan nyeri akut di Ruang Melati RSUD dr. Haryoto Lumajang. Studi kasus ini menggunakan pengumpulan data dengan cara wawancara terhadap klien maupun keluarga, observasi dengan cara pemeriksaan fisik, dan juga dokumentasi yang didapat dari buku rekam medik klien. Intervensi yang dilakukan penulis terhadap partisipan hipertensi dengan masalah keperawatan nyeri akut yaitu dengan tindakan pemberian kompres panas kering. Tindakan ini penulis lakukan 1 kali sehari dengan waktu 20-30 menit dan mengkaji secara teratur (setiap 5 menit) kondisi kulit klien untuk mengetahui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres panas, seperti kemerahan, rasa terbakar, ketidaknyamanan, kebocoran, dsb. Hasil asuhan keperawatan yang dilakukan pada kedua klien belum menunjukkan teratasinya masalah keperawatan nyeri akut, akan tetapi kedua klien mengatakan menurunnya tingkat nyeri dan lebih merasa nyaman. Dari hasil tersebut bagi penulis selanjutnya tentang masalah keperawatan nyeri akut diharapkan untuk menambah frekuensi tindakan pemberian kompres panas kering per harinya agar hasil yang didapatkan lebih maksimal, juga ditambah dengan pemberian diet rendah lemak dan rendah natrium pada garam.
Item Description:152303101056
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87709