Asuhan Keperawatan Pada Ny. M dan Ny. L Asma Dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Di Ruang Melati RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2018

Asma merupakan masalah kesehatan dunia yang serius dan dapat mempengaruhi semua kelompok usia mulai dari anak-anak sampai dengan dewasa serta memiliki banyak dampak buruk dan dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Salah satu patogenesis manifestasi klinis asma yang paling utama yaitu adanya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUSPITASARI, Ika Kirana (Author)
Other Authors: KURNIAWATI, Syaifuddin (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2018-12-17T03:48:42Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Asma merupakan masalah kesehatan dunia yang serius dan dapat mempengaruhi semua kelompok usia mulai dari anak-anak sampai dengan dewasa serta memiliki banyak dampak buruk dan dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Salah satu patogenesis manifestasi klinis asma yang paling utama yaitu adanya suatu proses inflamasi pada saluran nafas akibat paparan alergen dan dipengaruhi oleh determinan genetik yang menyebabkan inflamasi kronik pada saluran napas sehingga dapat terjadi penyempitan pada jalan napas, penumpukan mukus atau lendir pekat secara berlebih bahkan obstruksi jalan napas, dengan adanya ketidakmampuan batuk secara efektif maka pada pasien asma dapat timbul masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Penelitian ini menggunakan metode laporan kasus terhadap 2 klien asma dengan diagnosa keperawatanketidakefektifan pembersihan jalan nafas. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi terhadap klien asma. Hasil penelitian yang dilakukan penulis di RSUD dr. Haryoto Lumajang pada proses keperawatan yaitu tahap pengkajian menunjukkan adanya Suara napas tambahan (misalnya, rale, crackle, ronki dan mengi), perubahan pada irama dan frekuensi pernapasan, sianosis, kesulitan untuk berbicara, penurunan suara nafas, gelisah, sputum berlebih, mata terbelalak, orthopnea. Intervensi yang dilakukan pada pasien asma yaitu batuk efektif dan latihan pernafasan pursed lip rebrething Pelaksanaan batuk efektif dan latihan pernafasan pursed lip rebreathing dilakukan sebanyak 1 kali sehari oleh penulis dengan waktu kurang lebih, batuk efektif 15 menit dalam 5 kali pengulangan dan latihan pernafasan pursed lip rebreathing 6 menit dalam 2 kali pengulangan. Hasil terhadap tindakan yang sudah dilakukan kepada kedua klien adalah penurunan suara nafas tambahan, frekuensi nafas dalam batas normal, batuk berkurang dan pola nafas efektif Rekomendasi bagi penulis selanjutnya yaitu dalam mengajarkan batuk efektif dan latihan pernafasan pursed lip rebreathing perlu penambah waktu atau hari untuk mencapai kriteria hasil yang diinginkan yaitu tidak ditemukan suara nafas tambahan pada saat diauskultasi, pola nafas inefektif, pasien menunjukkan kenyamanannya (tidak gelisah).
Item Description:152303101047
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89049