Hubungan Antara Pemberian Aluminium Dengan Gambaran Histopatologi Hati Tikus Wistar Jantan

Aluminium (Al) merupakan logam yang sangat melimpah di alam, sehingga manusia berpotensi besar untuk terpapar aluminium. Sumber utama paparan aluminium pada manusia sebagian besar berasal dari bahan makanan, zat aditif, dan kontak aluminium dengan makanan. Selain itu, manusia dapat terpapar aluminiu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nurhidayati, Erviana Dwi (Author)
Other Authors: Normasari, Rena (Contributor), Efendi, Erfan (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2019-04-10T00:48:22Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 02652 am a22002173u 4500
001 repository_unej_123456789_90237
042 |a dc 
100 1 0 |a Nurhidayati, Erviana Dwi  |e author 
100 1 0 |a Normasari, Rena  |e contributor 
100 1 0 |a Efendi, Erfan  |e contributor 
245 0 0 |a Hubungan Antara Pemberian Aluminium Dengan Gambaran Histopatologi Hati Tikus Wistar Jantan 
260 |c 2019-04-10T00:48:22Z. 
500 |a 152010101072 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90237 
520 |a Aluminium (Al) merupakan logam yang sangat melimpah di alam, sehingga manusia berpotensi besar untuk terpapar aluminium. Sumber utama paparan aluminium pada manusia sebagian besar berasal dari bahan makanan, zat aditif, dan kontak aluminium dengan makanan. Selain itu, manusia dapat terpapar aluminium malalui obat-obatan, produk kosmetik, udara, air, dan tanah. Menurut World Health Organization Expert Comitte on Food Additives tahun 2011, batas aman konsumsi aluminium ialah 2 mg/kg per minggu. Rata-rata orang mengonsumsi aluminium sebesar 1-20 mg per hari. Survei diet pada orang-orang dari berbagai negara memperkirakan bahwa asupan harian aluminium dari diet secara keseluruhan termasuk zat aditif, berkisar dari 14 hingga 280 mg/minggu. Paparan aluminium yang melebihi batas aman dapat bersifat bioakumulatif bagi manusia. Hati merupakan organ detoksifikasi utama sehingga rentan mengalami jejas sampah metabolit, zat toksik, mikroba, dan jejas akibat gangguan sirkulasi. Hati dapat mengalami kerusakan apabila terpapar bahan yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Aluminium dapat menyebabkan stres oksidatif akibat ikatan dengan transferin dan pembentukan kompleks dengan superoksida, sehingga terjadi peningkatan Fe2+ secara signifikan yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Selain itu, aluminium juga dapat menurunkan enzim antioksidan seperti superoksida dismutase (SOD) dan menginhibisi sitokrom P450. Jenis penelitian yang digunakan ialah true experimental laboratories secara in vivo dengan rancangan penelitian randomized posttest only control group design. Hewan coba yang digunakan yaitu tikus Wistar jantan sebanyak 24 tikus dibagi menjadi 4 kelompok secara acak dengan simple random sampling. Kelompok terdiri dari kelompok kontrol diberi akuades, kelompok perlakuan 1 diberi larutan Aluminium klorida (AlCl3) dengan dosis 100 mg/kg BB, kelompok perlakuan 2. 
546 |a id 
690 |a Pemberian Aluminium 
690 |a Gambaran Histopatologi 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90237 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90237  |z Get Fulltext