Hubungan Motivasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Pemegang Program dengan Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas di Kabupaten Bondowoso Tahun 2017

Puskesmas memiliki pedoman stratifikasi yang wajib dilaksanakan, yaitu Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP). Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas dengan cara menilai sendiri hasil kegiatan dan mutu pelayanan di Puskesmasnya, mencari permas...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUTRI, Melati Laksni (Author)
Other Authors: Eri Witcahyo (Contributor), Sri Utami (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2019-06-12T07:52:49Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 06259 am a22002413u 4500
001 repository_unej_123456789_91232
042 |a dc 
100 1 0 |a PUTRI, Melati Laksni  |e author 
100 1 0 |a Eri Witcahyo  |e contributor 
100 1 0 |a Sri Utami  |e contributor 
245 0 0 |a Hubungan Motivasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Pemegang Program dengan Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas di Kabupaten Bondowoso Tahun 2017 
260 |c 2019-06-12T07:52:49Z. 
500 |a 132110101002 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91232 
520 |a Puskesmas memiliki pedoman stratifikasi yang wajib dilaksanakan, yaitu Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP). Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas dengan cara menilai sendiri hasil kegiatan dan mutu pelayanan di Puskesmasnya, mencari permasalahan dan solusinya serta sebagai dasar untuk penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas, dengan melakukan penilaian kinerja maka pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dapat diukur keberhasilannya. Berdasarkan PKP Kabupaten Bondowoso tahun 2014 hingga tahun 2016, terdapat satu aspek dalam PKP yang selalu tergolong dalam kinerja kurang, yaitu aspek cakupan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2016, nilai rata-rata cakupan pelayanan kesehatan di Kabupaten Bondowoso adalah sebesar 68,98%, menurun drastis dari tahun sebelumnya, yaitu 77,42% pada tahun 2015 dan 72,76% pada tahun 2014. Dari 25 Puskesmas, 23 Puskesmas berada pada kelompok III, yaitu Puskesmas dengan kinerja kurang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ardianti (2015:5), tingkat cakupan pelayanan kesehatan secara signifikan sangat mempengaruhi Angka Harapan Hidup (AHH). Angka Harapan Hidup merupakan salah satu indikator dalam menentukan daerah tertinggal (Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, 2016). Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 131 tahun 2015 Kabupaten Bondowoso ditetapkan sebagai salah satu Kabupaten tertinggal di Jawa Timur pada urutan pertama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi pemegang program dengan cakupan pelayanan kesehatan pada Puskesmas di Kabupaten Bondowoso Tahun 2017. Penelitian yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional ini dilaksanakan di empat Puskesmas, yaitu Tamanan, Curahdami, Tenggarang dan Kademangan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder, data primer berupa motivasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi pegawai Puskesmas yang bertanggungjawab terhadap cakupan pelayanan kesehatan, sedangkan data sekunder berupa data hasil cakupan pelayanan kesehatan yang didapatkan dari hasil Penilaian Kinerja Puskesmas pada tahun 2017. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan uji Spearman rho dengan tingkat kemaknaan sebesar 5% (α=0,05). Populasi penelitian sebanyak 101 orang dengan total responden sebanyak 81 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki nilai motivasi sedang yaitu sebesar 64,2%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki nilai kepuasan kerja sedang yaitu sebesar 69,1%. Gambaran dari komitmen organisasi pemegang program pada Puskesmas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki nilai komitmen sedang yaitu sebesar 36%. Gambaran cakupan pelayanan kesehatan yang terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pengembangan, dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) untuk Puskesmas Tamanan adalah UKM esensial kategori cukup, UKM pengembangan kategori rendah, dan UKP kategori baik. Puskesmas Curahdami memiliki UKM esensial kategori cukup, UKM pengembangan kategori rendah, dan UKP kategori cukup. Puskesmas Tenggarang memiliki UKM esensial kategori baik, UKM pengembangan kategori cukup dan UKP kategori rendah. Puskesmas Kademangan memiliki UKM esensial kategori cukup, UKM pengembangan kategori cukup, dan UKP kategori rendah. Termasuk ke dalam kategori rendah apabila tingkat pencapaian hasil ≤ 80%, termasuk ke dalam kategori cukup apabila tingkat pencapaian hasil 81 - 90%, dan termasuk ke dalam kategori baik apabila tingkat pencapaian hasil ≥ 91%. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara motivasi (p value = 0,000 < 0,05), kepuasan kerja (p value = 0,000 < 0,05) dan komitmen organisasi (p value = 0,007 < 0,05) dengan cakupan pelayanan kesehatan. Pada hubungan motivasi dengan cakupan pelayanan kesehatan, sebanyak 55 responden mengatakan bahwa mereka tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dan 52 responden mengatakan bahwa atasan mereka tidak memberikan pujian apabila mereka menjalankan tugas dengan baik. Pada hubungan kepuasan kerja dengan cakupan pelayanan kesehatan, 50 responden mengatakan tidak setuju bahwa fasilitas yang terdapat di Puskesmas selalu terjaga kebersihannya, dan sebanyak 48 responden menyatakan setuju bahwa kondisi lingkungan kerja membuat responden kelelahan dalam bekerja. Pada hubungan komitmen organisasi dengan cakupan pelayanan kesehatan, responden memiliki affective commitment dan continuance commitment yang sedang, sedangkan normative commitment berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan untuk dilakukan pemberian tanggung jawab dan wewenang pada karyawan untuk mengambil keputusan, memberikan pujian atau penghargaan bagi karyawan yang telah melaksanakan tugas dengan baik, melakukan rotasi kerja, menjaga kebersihan fasilitas Puskesmas, mendesain ulang lingkungan kerja Puskesmas untuk membuat karyawan lebih nyaman serta membuat program-program pelatihan dan pendidikan bagi individu untuk meningkatkan kualitas individu dalam organisasi. Sedangkan bagi Dinas Kesehatan diharapkan dapat lebih proaktif untuk membina Puskesmas dalam melaksanakan Penilaian Kinerja Puskesmas. 
546 |a id 
690 |a Motivasi 
690 |a kepuasan Kerja 
690 |a Komitmen Organisasi Pemegang Program 
690 |a Pelayanan Kesehatan 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91232 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91232  |z Get Fulltext