Pemodelan Perubahan Garis Pantai Watu Dodol Kabupaten Banyuwangi Menggunakan Model Numerik CEDAS-NEMOS

Pantai Watu Dodol merupakan kawasan wisata yang ada Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Pantai ini terletak di ujung utara Kabupaten Banyuwangi dan berbatasan langsung dengan perairan Selat Bali. Pada Juli 2015 di suatu ruas garis pantai Watu Dodol mengalami erosi yaitu amblasnya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MARGOTILA, Mufty (Author)
Other Authors: Gusfan Halik (Contributor), Januar Fery Irawan (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2019-06-12T08:47:47Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 03119 am a22002293u 4500
001 repository_unej_123456789_91236
042 |a dc 
100 1 0 |a MARGOTILA, Mufty  |e author 
100 1 0 |a Gusfan Halik  |e contributor 
100 1 0 |a Januar Fery Irawan  |e contributor 
245 0 0 |a Pemodelan Perubahan Garis Pantai Watu Dodol Kabupaten Banyuwangi Menggunakan Model Numerik CEDAS-NEMOS 
260 |c 2019-06-12T08:47:47Z. 
500 |a 121910301133 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91236 
520 |a Pantai Watu Dodol merupakan kawasan wisata yang ada Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Pantai ini terletak di ujung utara Kabupaten Banyuwangi dan berbatasan langsung dengan perairan Selat Bali. Pada Juli 2015 di suatu ruas garis pantai Watu Dodol mengalami erosi yaitu amblasnya plengsengan akibat garis pantai yang terus terkikis oleh ombak laut. Daerah pantai adalah daerah yang rawan akan erosi dan akresi. Demikian juga pantai Watu Dodol mengalami abrasi dan akresi yang menyebabkan perubahan garis pantai di sepanjang pantai. Perubahan garis pantai ini diakibatkan oleh gelombang laut yang terus menerus menggerus garis pantai dan membawa sedimen pantai. Penelitian dilakukan pada garis pantai Watu Dodol untuk mengetahui perubahan garis pantai dan memprediksi sedimentasi serta memodelkan perubahan garis pantai Watu Dodol. Dalam penelitian ini juga akan dikaji dan dimodelkan perubahan garis pantai dalam rentang waktu 10 tahun mendatang. Kalibrasi juga penting dilakukan untuk mendapatkan hasil simulasi perubahan garis pantai yang mendekati akurat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, analisis, dan metode simulasi. Metode observasi dilakukan dengan survai lapangan untuk memperoleh data primer yaitu sampel sedimen. Data sekunder yaitu data angin, batimetri, dan pasang surut diperoleh dari instansi terkait. Data garis pantai didapat dari hasil overlay citra satelit. Data - data tersebut kemudian diolah dan dianalisis. Hasil pengolahan data tersebut dimasukkan ke dalam suatu model simulasi garis pantai menggunakan CEDAS NEMOS untuk mengetahui pola perubahan garis pantai dari waktu ke waktu. Hasil pemodelan garis pantai Watu Dodol menggunakan CEDAS-NEMOS menunjukkan perubahan garis pantai menunjukkan bahwa pantai Watu Dodol lebih dominan mengalami abrasi dengan kalibrasi model k1 0,5 dan k2 0,25. Kalibrasi dilakukan berdasarkan hasil pengolahan citra satelit menggunakan metode statistik end point rate. Prediksi garis pantai Watu Dodol dilakukan mulai tanggal 01 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2025 dengan program CEDAS-NEMOS sub program GENESIS, hasil simulasi menunjukkan bahwa pantai lebih dominan mengalami abrasi. Rata-rata transpor sedimen kotor (Qg) pertahun 122276,1 m³ dan 95250 m³ untuk transpor sedimen bersih (Qn). 
546 |a id 
690 |a Garis Pantai 
690 |a Model Numerik CEDAS-NEMOS 
690 |a Pantai Watu Dodol 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91236 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91236  |z Get Fulltext