Efek Air Kelapa Hijau (Cocos Nucifera Linn Var. Viridis) Sebagai Obat Kumur Terhadap Perubahan PH Saliva Anak Usia 12 Tahun

Masalah utama kesehatan gigi dan mulut pada anak ialah karies gigi. Berdasarkan riskesdas tahun 2013, indeks DMF-T anak usia 12 tahun berkisar 1,4 menurut kriteria WHO termasuk kriteria dengan tingkat keparahan rendah dengan nilai DMF-T sebesar 1,2-2,6. Karies gigi merupakan suatu penyakit yang komp...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Zhafirah, Rabella Guspita (Author)
Other Authors: Budirahardjo, Roedy (Contributor), Nugroho, Raditya (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: 2019-08-19T01:07:31Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 04247 am a22002293u 4500
001 repository_unej_123456789_91874
042 |a dc 
100 1 0 |a Zhafirah, Rabella Guspita  |e author 
100 1 0 |a Budirahardjo, Roedy  |e contributor 
100 1 0 |a Nugroho, Raditya  |e contributor 
245 0 0 |a Efek Air Kelapa Hijau (Cocos Nucifera Linn Var. Viridis) Sebagai Obat Kumur Terhadap Perubahan PH Saliva Anak Usia 12 Tahun 
260 |c 2019-08-19T01:07:31Z. 
500 |a 151610101054 
500 |a http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91874 
520 |a Masalah utama kesehatan gigi dan mulut pada anak ialah karies gigi. Berdasarkan riskesdas tahun 2013, indeks DMF-T anak usia 12 tahun berkisar 1,4 menurut kriteria WHO termasuk kriteria dengan tingkat keparahan rendah dengan nilai DMF-T sebesar 1,2-2,6. Karies gigi merupakan suatu penyakit yang kompleks, yang diawali dengan adanya asam yang akan menghancurkan mineral-mineral gigi. Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang berhubungan dengan mikroorganisme dan disebabkan oleh demineralisasi email dan dentin yang erat hubungannya dengan konsumsi makanan yang kariogenik. pH turun menjadi di bawah 5,5, proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi. Berkurangnya tingkat pH karena tingkat keasaman yang tinggi disebabkan karena metabolisme sukrosa oleh bakteri ataupun makan yang mengandung asam. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi masalah gigi ini dengan meningkatkan pH saliva yang bersifat asam. Salah satu cara yang digunakan adalah kontrol plak secara kimiawi. Kontrol plak secara kimiawi adalah dengan cara berkumur dengan cairan antibakteri. Berkumur menggunakan cairan antibakteri dapat membunuh bakteri yang menempel pada permukaan gigi. Berbagai jenis obat kumur saat ini banyak beredar di pasaran, salah satu bahan yang direkomendasikan adalah chlorhexidine. Akan tetapi apabila chlorhexidine digunakan secara terus menerus dapat menimbulkan efek samping, sehingga diperlukan obat kumur dengan bahan dasar tanaman obat yang memiliki efek samping minimal, contohnya adalah air kelapa hijau (Cocos nucifera Linn Var. Viridis). Air kelapa muda, sudah sejak lama dikenal sebagai minuman yang menyehatkan. Dimana air kelapa muda yang berumur 1-3 bulan memiliki kandungan antibakteri yang lebih baik dibanding kelapa yang berumur lebih dari 3 bulan. Air kelapa hijau mengandung tannin atau antidotum (antiracun) lebih banyak dibandingkan jenis kelapa lainnya. Tannin bersifat antibakteri yang akan menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan air kelapa hijau (Cocos nucifera Linn Var. Viridis) sebagai obat kumur terhadap pH saliva anak usia 12 tahun Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan Pretest-Posttest Eksperimental : Controlled-Group Design. Sampel dari penelitian ini adalah anak laki-laki usia 12 tahun berjumlah 27 siswa yang dibagi menjadi 3 kelompok penelitian (masing-masing terdiri dari 9 sampel). Kelompok P diinstruksikan untuk berkumur menggunakan air kelapa hijau, kelompok K- menggunakan aquadest steril, dan kelompok K+ menggunakan obat kumur sintetik yang mengandung chlorhexidine. Kemudian pH saliva setiap kelompok penelitian diperiksa pada saat sebelum dan setelah berkumur dengan bahan uji menggunakan pH meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pH saliva antara kelompok P, K-, K+ (hasil uji statistik One Way Annova menunjukkan P=0,000 (P<0,05). Rata - rata pH saliva meningkat setelah berkumur dengan menggunakan aquadest steril dan chlorhexidine. Rata - rata pH saliva menurun setelah berkumur dengan menggunakan air kelapa hijau. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan air kelapa hijau (Cocos nucifera Linn Var. Viridis) sebagai obat kumur dapat menurunkan pH saliva anak usia 12 tahun, dengan rata-rata penurunannya adalah 1,2. 
546 |a id 
690 |a Efek Air Kelapa Hijau 
690 |a Perubahan pH Saliva 
690 |a Obat Kumur 
655 7 |a Undergraduat Thesis  |2 local 
787 0 |n http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91874 
856 4 1 |u http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91874  |z Get Fulltext