Pengaruh Pemupukan Kompos Blotong dan Pupuk Organik Cair Eceng Gondok terhadap Infeksi Endomikoriza dan Produksi Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) pada Lahan Pasir Pantai Paseban Kabupaten Jember

Lahan pasir pantai adalah lahan marginal yang dimanfaatkan sebagai alternatif dalam mengatasi masalah penurunan lahan pertanian. Pada tanah pasiran umumnya sifat kimia dan biologi tanah kurang baik untuk mendukung pertumbuhan tanaman sehingga diberikan penambahan bahan organik kompos blotong dan pup...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PRAMESTI, Andina Dwi (Author)
Other Authors: HERNIYANTO, Bambang (Contributor)
Format: Academic Paper
Published: FAKULTAS PERTANIAN, 2020-06-29T03:34:08Z.
Subjects:
Online Access:Get Fulltext
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Lahan pasir pantai adalah lahan marginal yang dimanfaatkan sebagai alternatif dalam mengatasi masalah penurunan lahan pertanian. Pada tanah pasiran umumnya sifat kimia dan biologi tanah kurang baik untuk mendukung pertumbuhan tanaman sehingga diberikan penambahan bahan organik kompos blotong dan pupuk organik cair (POC) eceng gondok sebagai bahan pembenah tanah. Blotong merupakan limbah padat yang keluar dari proses pemurnian nira tebu. Pupuk organik cair eceng gondok mengandung asam humat yang mampu menyediakan hara bagi tanaman. Pada penelitian ini digunakan tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) sebagai indikator tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan kompos blotong dan POC eceng gondok terhadap infeksi endomikoriza dan produksi tanaman sorgum. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juli 2018 di lahan pasir pantai Paseban Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu dosis kompos blotong yang terdiri dari 3 taraf yaitu 0 ton/ha (B0), 20 ton/ha (B1), dan 40 ton/ha (B2). Faktor kedua yaitu konsentrasi POC eceng gondok yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0% POC eceng gondok (P0), 10% POC eceng gondok (P1), 25% POC eceng gondok (P2), dan 40% POC eceng gondok (P3). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan ANOVA, apabila antar perlakuan berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos blotong dapat meningkatkan C-organik tanah sebesar 0.19%, total mikroorganisme tanah 13.1%, jumlah fungi tanah 13.4%, tinggi tanaman 14.1%, diameter batang 46.7% serta menurunkan infeksi endomikoriza sebesar 28.9% dibanding kontrol, dosis pemupukan kompos blotong yang optimal adalah 40 ton/ha. Pemberian pupuk organik cair eceng gondok dapat meningkatkan total mikroorganisme tanah sebesar 14.1%, dan jumlah fungi tanah sebesar 20% dibanding kontrol dengan konsentrasi optimal 40%, serta menurunkan infeksi endomikoriza sebesar 38.4%. Pemberian kompos blotong 40 ton/ha dan pupuk organik cair eceng gondok 40% mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tertinggi sebesar 362.1% pada variabel berat kering, 343.8% pada variabel berat basah, 316.3% pada variabel berat malai/tanaman dan 163.6% pada variabel luas daun dibandingkan dengan kontrol.
Item Description:141510501002
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99435
AGROTEKNOLOGI