IDENTITAS PEREMPUAN DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DAN MEMOIRS OF A GEISHA KARYA ARTHUR GOLDEN: (SEBUAH KAJIAN SASTRA BANDINGAN)

Sebagai artefak budaya, ronggeng dan geisha kerap terdapat dalam karya sastra. Ronggeng dan geisha menjadi sebuah gambaran mengenai posisi perempuan yang terkungkung dalam budaya konservatif. Sebagai bagian dari karya sastra, ronggeng dan geisha memiliki sebuah persejajaran dari segi identitas dan p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Resmi, Citra (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2015-07-30.
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/2296/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Sebagai artefak budaya, ronggeng dan geisha kerap terdapat dalam karya sastra. Ronggeng dan geisha menjadi sebuah gambaran mengenai posisi perempuan yang terkungkung dalam budaya konservatif. Sebagai bagian dari karya sastra, ronggeng dan geisha memiliki sebuah persejajaran dari segi identitas dan permasalahan perempuan. Persejajaran tersebut tergambar melalui dua novel yang diperbandingkan dalam penelitian ini. Sumber data penelitian ini adalah novel RDP karya Ahmad Tohari dan novel MOG karya Arthur Golden. Penelitian ini membandingkan identitas perempuan yang tergambar melalui dua tokoh utama novel. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui struktur novel RDP dan MOG, memperoleh gambaran mengenai identitas perempuan melalui dua tokoh utama kedua novel, dan mendapatkan hasil perbandingan gambaran identitas perempuan yang tergambar melalui tokoh ronggeng dan tokoh geisha. Metode penelitian yang dipakai adalah metode deskriptif komparatif. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah sastra bandingan. Adapun teori identitas perempuan dirumuskan dari aspek-aspek identitas menurut Alo Liliweri yakni, identitas pribadi, identitas budaya, dan identitas sosial. Berkaitan dengan identitas budaya dan sosial digunakan teori sosiologi sastra khususnya sastra sebagai cermin masyarakat dan kajian feminisme yang dalam penelitian ini termasuk bagian daripada sosiologi sastra. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa identitas perempuan antara ronggeng dan geisha memiliki kesamaan terutama mengenai identitas budaya dan sosial mereka yang kompleks di masyarakat. Terdapat persamaan yang menarik di antara keduanya yakni inisasi bukak-klambu dan mizuage sebagai kuatnya simbol ideologi patriarki dalam budaya masing-masing. Melalui penelitian ini, posisi perempuan yang digambarkan sangat rendah di bawah sistem patriarki konvensional masyarakat selalu sama meskipun mereka tinggal di negara yang berbeda. As a cultural artifacts, ronggeng and geisha often contained in many literature books. Ronggeng and geisha has becoming an image of a woman position shackled by conservative culture. As a part of the literature, ronggeng and geisha has a woman identity and problems parallelization. This parallelization showed through the compared novels in this research. This research compared woman identity which showed within the two novels protagonist. This research purposes finds out RDP and MOG novels structure, acquired woman identity image through the two protagonist novels, and obtained woman identity comparison result through ronggeng and geisha as the protagonist novels. The data sources is RDP novel by Ahmad Tohari and MOG novel by arthur golden. This research methods is descriptive comparative method. Principal theory used in this research is comparative literature. The woman identity theory in this research formulated from the Alo Liliweri identity aspects such as: personal identity, culture identity, and social identity. Related by the culture and social identity, literature sociology used in this research, notably literature as the society mimetics and feminism as the part within. This research invention indicated that woman identity between ronggeng and geisha has a particularly similarity in they complex society culture and social identity. The bizarre similarity in bukak-klambu and mizuage inisiation has becoming the simbolic patriarchy ideology within they culture background. Thorugh this research, woman described with subordinate position under the society conventional patriarchy system has a similarity despite they all living in separated state.
Item Description:http://repository.upi.edu/22906/1/S_IND_1100672_Title.pdf
http://repository.upi.edu/22906/3/S_IND_1100672_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/22906/2/S_IND_1100672_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/22906/4/S_IND_1100672_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/22906/5/S_IND_1100672_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/22906/6/S_IND_1100672_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/22906/7/S_IND_1100672_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/22906/8/S_IND_1100672_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/22906/9/S_IND_1100672_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/22906/10/S_IND_1100672_Appendix.pdf